BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Mahasiswi Semester IV Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan, Ulfah Mawaddah meraih Juara Harapan II pada Final Pemilihan Duta Baca Jawa Barat 2021 belum lama ini.
Acara yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat ini digelar di Shakti Hotel, Jl. Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
Sebelumnya Ulfah juga pernah menjadi Juara I Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas Pasundan Tahun 2020 dan Juara II Kategori Umum Lomba Pemuda Menulis Tingkat Nasional bersama Museum Konferensi Asia-Afrika, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI.
Ulfah menyampaikan bahwa ia bersyukur meraih penghargaan ini, di mana dalam prosesnya ia telah mendapatkan banyak pengalaman yang berharga.
“Pasti sangat bersyukur. Tapi, sebenarnya bukan hanya karena gelar Juara Harapan II yang didapat, melainkan pengalaman juga pembelajaran berharga yang diperoleh selama rangkaian acara. Terlebih pula, 30 finalisnya merupakan perwakilan dari masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Barat, dimana kehangatan dan kekeluargaan yang erat benar-benar terasa. Hampir tidak terasa ada atmosfer kompetisi, karena di sini kami benar-benar sudah seperti keluarga dan kami saling mendukung satu sama lain,” paparnya bercerita kepada PASJABAR, Sabtu (3/4/2021).
Dalam ajang ini hal yang Ulfah prioritaskan adalah pada persiapan ke arah mental, karena walau bagaimanapun terangnya, setiap kompetisi pasti membutuhkan mental peserta yang kuat dan tahan banting.
“Selain itu, sebagai warga yang masih dan akan selalu memegang nilai-nilai luhur budaya Jawa Barat, tentu harus selalu menjunjung etika, moral, attitude, serta kualitas pembicaraan yang baik, tidak hanya selama rangkaian karantina dan final. Sebab menjadi seorang ‘duta’ sejatinya adalah role model untuk masyarakat luas, jadi kita harus sebisa mungkin memberikan contoh yang baik, diantaranya dengan menjaga tutur kata dan sikap,” sambungnya.
Adapun selama perlombaan ini, Ulfah tidak merasakan hambatan apapun.
“Kalau hambatan alhamdulillahnya tidak ada. Allah benar-benar memberikan kelancaran bahkan sejak awal melengkapi berkas untuk seleksi administrasi hingga final dan malam puncak. Untuk tantangan, mungkin lebih ke time management sih. Karena kami semua di sini dituntut untuk selalu on time, nggak boleh terlambat dalam setiap rangkaian acaranya. Jadi nggak bisa banyak santai dan istirahat,” ulasnya.
Ulfah melanjutkan bahwa ia dan teman sekamar pun harus bisa saling mengingatkan untuk bisa bergerak cepat. Tantangannya adalah dimana harus sudah siap, misalnya dalam waktu 15 menit, 20 menit, atau 30 menit untuk harus sudah kembali berkumpul. Berbeda jika ia berada di rumah dimana biasanya jika di rumah lebih terkesan santai.
“Saya berharap dapat banyak berkontribusi dan berkolaborasi, khususnya bersama Paguyuban Duta Baca Jawa Barat. Karena sedari awal mendaftar, saya sama sekali nggak berniat mencari gelar. Yang terpenting itu justru pembuktian komitmen dan tanggung jawab kita setelah terpilih,” ucapnya.
Terakhir Ulfah berpesan untuk jangan hanya menunggu kesempatan datang dengan sendirinya. Justru kita harus berani untuk ambil dan manfaatkan setiap peluang yang ada sekecil apapun.
“Jangan terlalu menjadikan hasil akhir sebagai tujuan utama dalam mengikuti suatu kompetisi. Sebab yang terpenting adalah proses. Jalani setiap prosesnya dengan semaksimal dan seoptimal mungkin. Insyaallah, hasil akhirnya pun akan berbanding lurus,” pungkasnya. (tiwi)