BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Sebanyak 650 guru di lingkungan Paguyuban Pasundan mulai menerima vaksinasi COVID 19 pada 10-11 April 2021 di Gedung Paguyuban Pasundan Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung.
Kegiatan Vaksinasi ini digelar oleh PB Paguyuban Pasundan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pasundan.
Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si, turut memberikan sambutan dan membuka acara vaksinasi pada Sabtu, (10/4/2021).
Vaksinasi COVID 19 untuk guru dilakukan untuk menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bandung dan diharapkan dapat memutus mata rantai penularan COVID 19
Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si, menyampaikan bahwa vaksinasi program guru ditargetkan mencapai 2000 orang.
“Sejauh ini vaksinasi COVID 19 telah berjalan dengan lancar karena didukung oleh pelayanan dan fasilitas yang baik sehingga tidak ada halangan maupun hambatan juga efek samping bagi mereka yang telah divaksin, rata-rata nyaman, tidak terasa karena dijalankan sesuai profesionalisme kedokteran,” paparnya.
Prof Didi mengimbau kepada masyarakat agar menganggap vaksin adalah kebutuhan, sebagai upaya untuk menjaga kesehatan, kelangsungan hidup dan keamanan bersama.
“Vaksin adalah kebutuhan kita, kebijakan vaksin ini adalah hal yang harus kita dukung,” tandasnya.
Adapun Ketua Harian Satgas Covid 19 Paguyuban Pasundan dan Pengelola FK Unpas, Trias Nugrahadi, dr.,SpKN(K) menyampaikan bahwa guru merupakan salah satu garda terdepan yang harus dilindungi, oleh karena itu pemerintah memberikan program yang mengharuskan guru untuk divaksin.
“Vaksinasi kali ini berlangsung selama dua hari untuk guru dan sebagian yang mendapatkan vaksinasi ke dua, dan ada juga tendik, tendik terlibat karena tidak bisa dipisahkan dan turut melayani dalam proses belajar mengajar,” tambahnya kepada PASJABAR, Sabtu.
Trias melanjutkan bahwa Paguyuban Pasundan dan FK Unpas bersama Dinkes Kota Bandung berkomitmen dalam melayani sesuai kriteria institusi pendidikan, di mana yang diutamakan adalah guru, dosen, dan tendik yang akan dilakukan secara terus-menerus sampai bulan Mei-Juni.
“Vaksinasi COVID 19 dilaksanakan sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan sehingga pengajar di lingkungan Paguyuban Pasundan sudah siap melaksanakan PTM dengan bekal vaksinasi,” sambungnya.
Trias berharap bahwa vaksinasi dapat berjalan dengan lancar, dengan kebijakan 28 hari dari vaksin pertama ke vaksin ke dua tanpa memandang usia sehingga lebih mudah dalam penyelenggaraanya.
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi COVID 19 di bulan ramadhan sebagaimana yang disampaikan oleh MUI adalah aman,” tambahnya.
Sementara itu, Guru di SMP Pasundan 6 Bandung, Erni menyampaikan bahwa pada awalnya ia merasa khawatir sebelum divaksin.
“Pada awalnya saya merasa deg-degan, namun setelah divaksin, ternyata baik- baik saja dan menjadi tenang. Saya berharap dengan vaksinasi ini juga akan mendukung pembelajaran PTM dengan aman sehingga proses KBM berjalan dengan lancar,” ucapnya. (tiwi)