BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– FEMA Fakultas Teknik (FT) Universitas Pasundan dan PPI Dunia kembali menggelar webinar Teorema Inovasi Teknologi bertajuk “Siasat Pemberdayaan Mahasiswa Teknik Untuk Pengembangan Teknologi Nasional” pada Sabtu (10/4/2021) via Zoom Meeting Room yang ditayangkan langsung oleh PAS TV.
Turut hadir dan membuka acara dalam kegiatan ini Wakil Rektor I Unpas, Prof. Dr. H. Jaja Suteja, SE., M.Si., CFRM, DBA., yang mewakili rektor Unpas, rektor Universitas Pasundan Prof. Dr. Ir. H Eddy Jusuf Sp. M.Si., M. Kom.
Dalam sambutannya, Prof Jaja menyampaikan bahwa jika mengamati prioritas nawacita khususnya dalam agenda nomor enam dan tujuh, hal ini mengisyarakatkan bagaimana peran perguruan tinggi dalam menghadapi isu dan masalah teknologi, di samping peran dari pemerintah dan industri.
“Berkaitan dengan dunia pendidikan tinggi, harus ada sistem yang harus disiapkan, maka produk penelitian harus didorong untuk terus bergerak dan memasuki vase pemanfaatan pengguna akhir. Di samping itu teknologi juga harus memberikan kemudahan dalam pencapaian tujuan apalagi di masa pandemi seperti ini harus ada kreatifitas dan inovasi yang berkembang dalam ekosistem yang tidak bisa dibatasi dan tidak rigid,” paparnya.
Sementara itu, narasumber dalam kegiatan yakni Pakar Teknologi, Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit M.Sc M.B.A., M.Phil. M.A mengatakan bahwa inovasi tidak berada di ruang hampa, karena sebuah penelitian lahir dari sebuah kebutuhan yang tepat guna dan dibutuhkan masyarakat.
“Kebutuhan itu berasal dari masalah sehari-hari, kejelian kita dalam melihat masalah akan melahirkan sebuah inovasi. Banyaknya masalah yang terjadi dapat kita amati dan dalami lalu kita buat solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. penelitian bukanlah sebuah tujuan melainkan sebuah karya yang menyelesaikan masalah manusia meskipun sederhana atau kecil itulah yang bernilai,” tandasnya.
Sementara itu Dekan FT Unpas, Dr. Ir.Yusman Taufik, MP. menjelaskan bahwa saat ini banyak peluang yang diberikan untuk berinovasi contohnya di Perguruan Tinggi bagaimana mengubah kultur mahasiswa yang memiliki budaya berkumpul dan diskusi untuk kemudian diubah pada aspek riset.
“Di tengah pandemi COVID 19 dapat dibuat inovasi bagaimana antar prodi mahasiswa melakukan kolaborasi seperti untuk PTM, di samping itu kebijakan pemerintah tentang MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dalam perubahan kultur belajar di kampus menjadi sesuatu yang baik, dan hal ini butuh kerjasama akademisi dengan dunia usaha,” urainya.
Yusman menambahkan bahwa salah satu hal yang terpenting adalah media, karena media adalah corong informasi.
“Saat ini banyak mahasiswa bermain tiktok namun isinya lagu, dan terpikir mengapa tidak dibuat juga tiktok untuk teknologi, rencana kedepannya kami ingin mahasiswa dan alumni yang berprestasi dan memiliki aktifitas yang baik untuk diberikan reward,” ucaonya.
Ke depan, sambung Yusman, Fakultas Teknik Unpas juga tengah menyiapkan mata kuliah literasi digital agar terbangun budaya riset sejak awal perkuliahan.
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa hidup yang sejati tidak diam di tempat tapi selalu mengalami perbaikan dan kemajuan, maka dari itu sedapat mungkin ada kemajuan dalam setiap hal yang kita katakan dan kita lakukan,” pungkasnya. (tiwi)