JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kick off pelaksanaan vaksinasi bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) sebagai salah satu upaya mempercepat pemulihan sektor ekonomi kreatif di tanah air.
Di tahap pertama, vaksinasi dilakukan terhadap 126 pelaku ekonomi kreatif yang berlangsung di Graha Persahabatan, GKI Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (17/4/2021).
Menparekraf Sandiaga Uno dalam sambutannya usai melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi, menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi berbagai pihak, khususnya Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Homecare 24 dan para pelaku ekraf atas terwujudnya program vaksinasi.
Program ini akan dilanjutkan secara bertahap bagi pelaku dari subsektor ekonomi kreatif lainnya, yakni film, musik, seni pertunjukkan dan bioskop, televisi, radio serta event. Saat ini tercatat ada 25 ribu pelaku ekonomi kreatif di Jakarta.
“Ini menjadi kick off untuk program vaksinasi bagi para pelaku ekonomi kreatif yang memiliki 17 sub sektor. Kami mendukung para pelaku ekraf ini untuk diprioritaskan mendapatkan vaksin karena sifat kerjanya banyak bersinggungan dengan tingkat eksposur yang tinggi,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima PASJABAR, Minggu.
Saat Program Vaksinasi pelaku ekraf tersebut hadir pula, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya serta perwakilan pelaku ekraf yakni Nia Dinata, Armand Maulana, Arya Saloka, Surya Saputra, Soleh Solihun hingga Andi Rif.
Program vaksinasi bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) diharapkan dapat membangkitkan kembali sektor ekonomi kreatif di tanah air. Dan pelaku ekraf bisa kembali melakukan produksi dan beraktivitas, namun tetap dalam bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
“Setelah divaksin bukan berarti kita kebal terhadap virus, pulang ke rumah dan dimanapun kita harus tetap disiplin melakukan protokol kesehatan. Karena vaksin ini hanya bagian dari salah satu pilar untuk menekan penyebaran COVID-19,” katanya.
Menparekraf juga tengah mengkaji berbagai stimulus yang dapat diberikan kepada insan perfilman mulai dari sisi produksi, distribusi hingga pemasaran bersama dengan industri agar benar-benar dapat memberikan dorongan yang tepat manfaat dan tepat sasaran.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menambahkan, sebagai bentuk upaya mendorong kebangkitan di sub sektor perfilman, Kemenparekraf pada minggu lalu juga telah mengkampanyekan program #KembaliKeBioskop.
Kampanye ini sebagai perwujudan dari semangat untuk memulai kembali kegiatan menonton di bioskop dan memastikan bahwa bioskop itu aman, nyaman dengan penerapan protokol kesehatan dari segi kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlanjutan lingkungan.
“Minggu lalu kita sudah mengkampanyekan gerakan kembali ke bioskop dengan nonton bareng di bioskop Metropole dan itu sekaligus memastikan kesiapan bioskop menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Kedepan setelah vaksinasi dilakukan, kita akan mendorong produksi-produksi film di Indonesia tahun ini, dan kami berharap sektor perfilman dan sub sektor ekonomi kreatif lainnya bisa pulih juga tahun ini,” kata Angela.
Sementara itu perwakilan pelaku ekraf di industri film, Nia Dinata, mengungkapkan, film adalah sebuah industri yang penuh dengan kolaborasi berbagai pihak. Tidak mungkin seorang sutradara mengarahkan pemainnya dari kejauhan, tidak mungkin semua kru berjauhan. Biasanya dalam satu set film terdapat minimal 120 kru yang ikut produksi.
“Semoga kita semua bisa membuka jalan bagi teman teman yang lain dimana mereka bisa mendaftar vaksin juga dan dapat segera digunakan oleh para kru tercinta kita. Karena tanpa kru, kita tidak akan bisa jadi sebuah film. Sehingga memang bisa secara mandiri daftarkan langsung vaksinasi setelah ini,” kata Nia Dinata yang merupakan salah seorang sutradara kenamaan tanah air. (*/tiwi)