BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–Berusaha menikmati setiap proses. Adalah motto dari Anisa Nurdianti atau Icha Mahasiswi FEB Unpas.
Gadis yang lahir di Majalengka, 2 Desember 2000 ini menambahkan bahwa ia berusaha menikmati proses. Karena proses itu adalah petunjuk dan jawaban atas doa yang dipanjatkan sebelumnya.
Ke depan Icha berharap bisa menjadi lebih baik dari hari kemarin. Menjadikan kegagalan sebagai acuan bahwa kita bisa berhasil dengan apa yang kita punya saat ini. Dengan cara kita tidak pernah menyerah dengan keadaan.
“Selain itu harapan selanjutnya adalah memiliki sanggar tari untuk anak-anak di sini, agar potensi dan budaya kita tidak tergerus oleh waktu,” terangnya kepada PASJABAR, Minggu (25/4/2021).
Icha bercerita bahwa ia juga hobi dengan seni dan makeup. Karena dari sini ia banyak belajar mengenai bagaimana caranya menghargai sesuatu hal yang sedang ia genggam atau sedang ia kerjakan.
“Karena seni itu berasal dari hati. Dan bagaimanapun itu seni merupakan sebuah ungkapan yang dituangkan melalui suatu karya yang dapat menciptakan sebuah rasa. Dan saya juga ingin melestarikan budaya sunda. Karena zaman sekarang itu sudah sangat sulit anak muda mencintai budaya sendiri. Karena tergerus oleh zaman,” paparnya.
Maka dari itu, sambung Icha. Keinginannya bertambah semangat, agar budaya sunda lebih dicintai dan disukai oleh siapapun itu. Sebab kalau bukan kita, siapa lagi yang akan meneruskan budaya bangsa ini.
“Untuk cita-cita, saya ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Juga membahagiakan orang-orang sekitar. Menjadi MUA karena dengan cara itu saya bisa ikut serta dalam hari-hari penting seseorang. Dan bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang. membawa keberkahan dan kebahagiaan,” ulas Icha Mahasiswi FEB Unpas.
Dengan belajar di prodi ekonomi pembangunan, ini juga membukakan jalan pikirannya bahwa jalan sukses setiap orang itu berbeda. Dan juga jalan yang dipilih merupakan keinginan dalam diri sendiri bukan keinginan orang lain untuk kita bisa dapat mewujudkannya.
“Saya juga ingin menjadi wanita yang tangguh dan mandiri, agar tidak bisa ada yang menyakiti lagi,” ucapnya.
Mahasiswi Universitas Pasundan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prodi Ekonomi Pembangunan Semester IV ini juga berkata bahwa di samping belajar kuliah online. Ia juga mendalami ilmu makeup, belajar makeup tutorial dan private makeup. Untuk mengasah skillnya agar lebih baik kedepannya dan banyak melatih mental.
“Sebab yang dihadapi kedepannya adalah bukan lagi soal kegagalan tapi keinginan kita yang harus diwujudkan. Meskipun terkadang orang-orang banyak yang merendahkan. Tetapi jalan mana yang kita pilih adalah tujuan utama untuk kebahagiaan dan kesuksesan,” ujar pemfavorit warna Hitam dan kuning. Serta penyuka Mie ayam.
Karena kuliah online ini Icha berada di Majalengka, tidak menetap di Bandung. Jadi aktifitas lainnya ia isi dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan daerah. Yaitu Himmaka Bandung ( Himpunan Mahasiswa Majalengka yang berada di Bandung). Kegiatan tersebut dilakukan baik secara offline dan online.
“Kegiatan di kampus juga saya mengikuti Himpunan Mahasiswa Ekonomi dan studi Pembangunan (Himaspa), dalam kegiatan Himaspa ini saya lebih banyak mengikuti kegiatan online dibandingkan dengan offline. Karena pandemi seperti ini yang mengharuskan saya dan teman lainnya untuk berkegiatan online. Semoga saja pandemi ini segera berakhir agar kita semua bisa berkumpul dalam keadaan sehat walafiat aamiin,” harapnya.
Icha berkata bahwa ia mengidolakan ibunya, karena merupakan sosok yang sabar menghadapi segala cobaan dan rintangan yang Allah berikan. Dan ibunya juga hebat, bisa menjadi wanita mandiri yang kuat dan tangguh. Dari ibunya, Icha banyak belajar.
“Saya juga banyak terinspirasi oleh orang tua, kakak serta keluarga lainnya. Karena bagaimana pun saat kita ingin menyerah dengan keadaan merekalah yang terus menguatkan. Dengan begitu saya tidak ingin cepat menyerah dengan keadaan,” tegasnya.
Menurut Icha, hidup bukan hanya sekedar untuk hidup. Setidaknya kita bisa memberikan sedikit manfaat dan kebahagiaan untuk orang-orang sekitar yang kita cintai dan sayangi.
“Hal yang membuat saya bersemangat adalah keluarga dan sahabat. Karena bagaimanapun mereka selalu ada, dan menguatkan. Saat saya bahagia, susah. Maupun duka mereka terus merangkul tanpa membiarkan saya jatuh sendirian. Termasuk yang saya rasakan dari prodi ini adalah Sahabat, teman-teman yang hebat seperti rasanya keluarga lagi, bukan seperti seorang teman. Karena memang pada dasarnya kekeluargaan di prodi ekonomi pembangunan ini benar-benar erat dan kuat. Jadi sejauh manapun kita melangkah teman-teman kuliah akan selalu menguatkan dan mendukung dengan apa yang kita kerjakan selama ini,” terang anak ke tiga dari dua bersaudara.
Terakhir Icha juga ingin menyampaikan bahwa sekuat apapun masalah yang dihadapi percayalah kita tidak sendiri.
“Karena orang-orang disekitar kamu sebenarnya mereka perduli hanya saja kamu menutup diri. Coba duduk disini dan nikmatilah secangkir kopi agar masalah yang dihadapi tidak memberatkan dirimu sendiri,” pungkasnya mengakhiri perbincangan. (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana mengumumkan keputusan terkait keberlanjutan Sistem…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Satreskrim Polres Cimahi berhasil membongkar sindikat pembuatan uang palsu di sebuah rumah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebuah rumah di kawasan Jalan Gegerkalong Girang, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, tertimbun…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan mengalami fluktuasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Erna Sari Gusmaati, atau akrab disapa Erna, adalah seorang gadis penuh semangat yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Petugas kepolisian menurunkan pasukan Brimob untuk bersiaga di sejumlah kecamatan rawan banjir…