BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Nadiem Makarim kini punya jabatan baru, yakni Menteri Pendidikan, Kabudayaan, Riset, dan Teknologi. Ini merupakan hasil peleburan antara Kemendikbud dan Kemenristek.
Nadiem sendiri sebelumnya menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan Menteri Riset dan Teknologi dijabat Bambang Brodjonegoro. Kini, dua kementerian ini digabung dan Nadiem dipercaya jadi nakhodanya.
Selain Nadiem, Presiden Joko Widodo juga melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Prosesi pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4/2021), dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
pelantikan tersebut digelar setelah sebelumnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. DPR juga telah menyetujui usulan pembentukan Kementerian Investasi.
Di tempat yang sama, Jokowi juga mengangkat Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pengangkatan tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19/M Tahun 2021 tentang Pengangkatan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengambil sumpah jabatan para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 dan Kepala BRIN tersebut yang dilantik.
“Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Jokowi mendiktekan sumpah jabatan.
Acara pelantikan itu kemudian diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk kemudian diikuti oleh tamu undangan terbatas yang hadir.
Hadir secara terbatas dalam pelantikan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua KPK Firli Bahuri, dan Ketua Dewan Pengawas KPK Tumpak Hatorangan. (ors)