BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–
Atletik berkomitmen untuk menghilangkan batasan-batasan
demi memajukan cabang olah raga ini melalui 10.000 orang berpartisipasi dalam inisiatif Global Conversation.
Kualitas yang lebih baik dan tambahan fasilitas, liputan media yang lebih besar, termasuk di media elektronik seperti televisi, dan lebih banyak lagi program atletik di sekolah-sekolah adalah kunci dari pengembangan atletik di seluruh dunia.
Hal ini berdasarkan temuan-temuan di the Global Conversation, sebuah survei yang sedang diadakan oleh Badan Atletik Dunia (World Athletics) yang akan menentukan arah dari cabang olah raga ini di dekade yang akan datang.
Survei yang dimulai pada akhir Maret lalu dan akan berlangsung hingga akhir April, sejauh ini telah mengumpulan 10.000 masukan dari di 141 negara di 6 benua.
Sampai hari ini, hampir 1.000 orang atlit professional telah mengisi survei ini. 27 persen merasa kekuarangan fasilitas merupakan tantangan utama dalam mengembangkan atletik di negara mereka.
Lima puluh lima persen dari pelatih sangat setuju bahwa atletik adalah cabang olahraga yang paling mudah diakses dan aktivitas terbaik untuk mewujudkan dunia yang lebih sehat dan fit.
Ketua Komisi Pemassalan PB PASI Satyo Haryo Wibisono dalam jumpa pers pada Jum’at (30/4/2021) menyampaikan bahwa. Mereka yang bisa dianggap sebagai atlit amatir adalah bagian terbesar dari demografik sejauh ini. Ketika ditanya hal apa yang paling dapat menarik fans atletik ke cabang olahraga ini, jawaban mereka adalah liputan lebih luas mengenai atletik di media dan televisi selain mengenai acara-acara pertandingan besar.
“Para penggemar juga menyuarakan keinginan mereka untuk melihat lebih banyak liputan di media dengan 33 persen dari mereka mengatakan bahwa minimnya pemberitaan di media dan televisi merupakan tantangan terbesar untuk menarik minat penggemar ke Atletik,” terangnya.
Di semua demografi ini, porsi keberadaan atletik yang lebih banyak di kurikulum sekolah adalah solusi utama sejauh ini untuk menarik para penggemar atletik.
Kalau Anda belum menyuarakan aspirasi Anda tentang atletik, masih ada waktu untuk mengisi survei ini di: https://surveyhub.deloitte.co.uk/wix/p402654971948.aspx.
Tanggapan terhadap Global Conversation ini akan membantu memberikan pemahaman lebih jelas bagi Badan Atletik Dunia mengenai tantangan dan kesempatan di masa depan dan bagaimana komunitas atletik membayangkan cabang olahraga ini di masa sekarang dan mendatang.
“Melalui proyek terbuka yang menitikberatkan kepada pemangku kepentingan, Badan Atletik Dunia ingin mendorong percakapan yang berguna dengan mengajak keikutsertaan masyarakat dalam menyumbangkan suara mereka dan membantu menghasilkan perubahan dan perkembangan yang signifikan dan penting bagi cabang olahraga utama di Olimpiade,” tandasnya.
Mengenai Global Conversation, Presiden dari Badan Atletik Dunia, Sebastian Coe berkata ;
“Hanya dalam waktu kurang dari 100 hari, atletik akan menjadi sorotan utama secara global di panggung terbesar, Olimpiade.
Tahun lalu adalah masa yang sangat sulit bagi semua orang, dan di atletik kita sangat merindukan interaksi langsung dengan para penggemar kami. Dengan memulai Global Conversation untuk masa depan atletik. Kami ingin memberikan kepada semua yang terlibat di atletik, apapun latar belakang mereka, lokasi maupun kemampuan atletiknya, kesempatan agar suara mereka terdengar dan membantu membentuk masa depan kita bersama.”
“Pada dasarnya, kami percaya bahwa peran penting dari para atlit dalam mempromosikan dan mengolah gaya hidup yang lebih sehat dan fit untuk semua orang. Dengan mendengarkan anggota dari komunitas kami yang beragam kami akan bisa dengan lebih baik memahami tantangan dan kesempatan yang tersedia kedepannya, di Tokyo dan di luar itu,” tambahnya.
Adapun Sekjen PASI, Tigor Tanjung menambahkan bahwa Temuan-temuan survei ini akan dipakai untuk merancang World Plan for Athletics 2022-2030. Sebuah dokumen kunci untuk semua yang terlibat dalam atletik, mempersiapkan sebuah peta jalan dari pertumbuhan dan pengembangan dari atletik hingga 2030.
“Fungsinya adalah untuk menampung aspirasi dari komunitas atletik, mengidentifikasi posisi atletik di dunia, dan mengukuhkan visi dan arah untuk periode hingga 2030. Mempersiapkan kerjasama dari Badan Atletik Dunia, Member Federations dan Area Associations, dan pihak yang terkait di atletik untuk mengembangkan dan mendorong pertumbuhan atletik di dunia,” tandasnya.
Rancangan ini akan menjabarkan secara jelas peran dan kewajiban, linimasa. Hasil yang terukur dan implikasi terhadap sumberd daya dan dana.
Rancangan rencana ini akan dibuat untuk dipresentasikan ke World Athletics Council di pertengahan tahun. Setelah disetujui, rencana yang sudah final akan dibagikan ke Members Federation untuk persetujuan resmi di acara dua tahunan kongres Badan Atletik Dunia pada November 2021.
Proses ini diawasi oleh World Plan Working Group, yang terdiri dari tujuh anggota Council, dipimpin oleh mantan atlit loncat pemegang rekor dunia sebanyak tiga kali, Willie Banks, dibantu oleh Sports Business Group di Deloitte. (*/tiwi)