HALMAHERA, WWW.PASJABAR.COM– Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi – KESDM melaporkan telah terjadi Gempa bumi di Halmahera terjadi pada hari Kamis, (13/5/2021) pukul 01:20:28 WIB.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 4,20°LU dan 128,67°BT dengan magnitudo (M5,4) pada kedalaman 10 km. Berjarak sekitar 220 km Timurlaut Kota Melonguane (Ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud).
Berdasarkan GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, pusat gempa bumi berada pada koordinat 128,59° BT dan 3,94° LU, dengan magnitudo 5,4 (Mw) pada kedalaman 67 km. Berdasarkan The United States Geological Survey (USGS). Amerika, pusat gempa bumi berada pada koordinat 128,629° BT dan 3,948° LU, dengan magnitudo M 5,5 pada kedalaman 60,0 km.
“Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Morfologinya berupa perbukitan, lembah dan dataran pantai. Daerah ini pada umumnya tersusun oleh endapan Kuarter yang terdiri dari endapan pantai. Endapan sungai dan batuan rombakan gunungapi muda yang sebagian telah mengalami pelapukan,” terang rilis PVMBG yang diterima PASJABAR, Kamis.
Adapun Endapan Kuarter dan batuan rombakan gunungapi muda yang telah mengalami pelapukan bersifat urai. Lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Berdasarkan lokasi, kedalaman pusat gempa bumi, dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari GFZ Jerman. Maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas penunjaman Lempeng Filipina dengan jenis mekanisme pada sumber gempa bumi merupakan sesar naik yang berarah utara timur laut – selatan barat daya (N 221° E, dip 45°, rake 122°).
Hingga laporan ini dibuat belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan akibat kejadian gempa bumi ini.
Menurut data BMKG guncangan gempa bumi berpotensi dirasakan di daerah Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Pulau Morotai pada skala intensitas II MMI (Modified Mercally Intensity). Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut. Karena energinya tidak cukup kuat untuk mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
“Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan yang kekuatannya semakin mengecil,” tambah keterangan tersebut. (*/tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Gunung Api Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur…
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan mengalami fluktuasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bakmie saat ini menjadi salah satu makanan favorit banyak orang, termasuk di…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah mengambil langkah alternatif menghadapi potensi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan bahwa puncak musim hujan untuk…