BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Makam arsitek kebangsaan Belanda, C.P. Wolff Schoemaker, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandu, Kota Bandung, direnovasi. Proses renovasi berlangsung Kamis (20/5/2021) hingga Sabtu (22/5/2021).
Renovasi ini dilakukan karena kondisi makam cukup memprihatinkan. Sebab, makam ini berada di pemakaman umum. Apalagi, tak ada sanak keluarga Schoemaker yang tinggal di Indonesia, khususnya Bandung.
Menariknya, renovasi bukan dilakukan pihak pemerintah Indonesia maupun Belanda. Renovasi justru dilakukan komunitas Kelompok Anak Rakyat (Lokra) yang selama ini cukup konsen dalam berbagai kegiatan sejarah.
Sebelum Lokra turun tangan, makam ini tak pernah mengalami renovasi. Sehingga, kondisi makam cukup memprihatinkan karena hanya dirawat seadanya oleh petugas di lokasi.
“Ini renovasi pertama setelah makam ini ada,” kata Ketua Lokra Gatot Gunawan, Kamis (20/5/2021).
Renovasi ini sengaja dilakukan sebagai bentuk penghargaan pada sosok mendiang Schoemaker. Sebab, Schoemaker adalah tokoh penting di balik banyaknya bangunan keren dan ikonik di Bandung warisan di era penjajahan kolonial Hindia-Belanda.
Beberapa bangunan hasil rancangan Schoemaker di Bandung di antaranya Hotel Preanger, Gedung Merdeka, Gedung Majestic, hingga Gereja Bethel Bandung. Di luar itu, ada puluhan bangunan lain yang tak kalah gagah dan sarat sejarah di Bandung.
Melalui renovasi itu, ia ingin memberi penghormatan. Sehingga, makamnya diharapkan lebih cantik sekaligus menegaskan sosok di dalamnya adalah tokoh penting di Bandung.
“Schoemaker ini sosok atau tokoh penting di Bandung, khususnya dalam dunia arsitektur yang akhirnya memberi ciri khas bagi Bandung. Akhirnya kita tergerak dengan kawan-kawan untuk melakukan renovaai,” tuturnya.
Lewat aksi ini, publik juga diharapkan memiliki kepedulian terhadap keberadaan makam Schoemaker. Sehingga, ke depan makam ini diharapkan tak lagi terbengkalai dan tak terawat.
“Jangan hanya bangunan-bangunan karyanya saja ynag dipuja-puja, tapi makamnya dibiarkan terbengkalai seperti ini. Jangan sampai ke depan makam ini tidak terurus lagi,” tandas Gatot.
Schoemaker sendiri lahir di Banyubiru, Semarang, 25 Juli 1882. Dalam perjalanannya hidupnya, selain jadi arsitek, ia juga pernah jadi dosen dan rektor Institut Teknologi Bandung pada 16 Juni 1934 hingga 2 Agustus 1935.
Schoemaker meninggal pada 22 Mei 1949 di usia 66 tahun. Ia kemudian dimakamkan di TPU Pandu. Schoemaker tidak dimakamkan di Ereveled Pandu karena itu adalah pemakaman orang Belanda yang merupakan korban perang. (ors)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…