PASBANDUNG

Kesiapan Daftar Periksa Mulai Dicek Jelang PTM

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Kesiapan daftar periksa mulai dicek jelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Bandung. Yakni sarana dan prasarana penunjang untuk pelaksanaan PTM.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan, pemeriksaan kelayakan daftar periksa ini dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat Kecamatan. Selain sarana dan prasarana, kesiapan daftar periksa juga dari SDM sekolah, orang tua, dan para siswa juga menjadi penilaian.

“Persepsinya yang harus diingat adalah PTM itu terbatas. Pertama, tergantung keputusan Satgas Covid-19 di tingkat kewilayahan, atau di kecamatan. Kewenangan itu bukan di Disdik,” kata Cucu di Balai Kota Bandung, Kamis, (20/5/2021).

Disdik Kota Bandung, sambung Cucu, sudah mendorong vaksinasi bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK). Pemberian vaksin bahkan dilandaskan untuk seluruh sekolah yang berada di Kota Bandung, tidak atas domisili atau asal kedinasan.

“Upaya yang sudah dilakukan adalah guru harus divaksin. Alhamdulillah berjalan cepat, sudah hampir 32 ribu orang lebih dari eksisting kuota vaksin 36 ribu orang. Kita tidak pilih kewenangan mau dari Kemenag atau orang dari luar kota yang mengajar di Kota Bandung. Jadi basisnya satuan kerja, bukan KTP,” bebernya.

Cucu kembali menegaskan, dalam PTM terbatas nanti hanya sebagian siswa yang bisa mengikuti. Jumlahnya dibatasi secara bertahap untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

“Berikutnya pengertian PTM terbatas itu acuannya bertahap dari sisi jumlah yang ikut tatap muka. Pertama, mungkin 30 persen dulu. Lalu kita monev (monitoring dan evaluasi),” jelasnya.

Cucu mengungkapkan, bagi orang tua yang masih belum mengizinkan anaknya mengikuti PTM Terbatas jangan khawatir. Sebab tetap akan dilayani melalui pembelajaran secara daring. Apabila jumlahnya sangat banyak, maka akan diatur jadwal secara bergiliran.

“Dengan demikian yang perlu mendapat perhatian, ketika pelayanan pendidikan ada yang PTM ada juga BDR (belajar dari rumah). Pilihan itu menjadi hak masyarakat dan kewajiban kita dan guru memberikan pelayanan. Siswa yang datang ke sekolah dilayani. Dan yang tidak datang juga dilayani. Itulah yang disebut dengan hybrid learning melalui platform blended learning,” bebernya. (*/tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Ucu Bersemangat dan Berambisi Menuju Masa Depan Gemilang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Ucu Handayani, atau yang akrab disapa Ucu, adalah gadis berprestasi asal Kecamatan Sindangkerta,…

29 menit ago

Debat Pilbup Bandung Barat: Paslon Adu Gagasan Soal Kesejahteraan dan Meritokrasi

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Debat publik perdana Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Pilbup Bandung Barat…

32 menit ago

SMAN 4 Kota Bandung Gelar Festival Budaya ke-13 Bertema “Saragama” Bernuansa Jawa Barat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – SMAN 4 Kota Bandung menggelar Festival Budaya yang ke-13 dengan tema "Saragama,"…

2 jam ago

Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula, Negara Rugi Rp400 Miliar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Menteri Perdagangan Tahun 2015–2016 Thomas Trikasih Lembong…

2 jam ago

Q3 Total Aset bank bjb Meningkat 17,1% year on year (yoy), Mencapai Rp210 Triliun

Q3 Total Aset bank bjb Meningkat 17,1% year on year (yoy), Mencapai Rp210 Triliun BANDUNG,…

15 jam ago

Jepang Tiada Duanya di Asia, Arab Saudi Jago Tandang

WWW.PASJABAR.COM -- Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong (STY) menilai kekuatan Jepang tiada duanya di…

16 jam ago