BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–Protokol kesehatan dan skema pembelajaran menjadi perhatian penting Pemkot Bandung, jelang PTM terbatas.
Sebanyak 319 sekolah di Kota Bandung siap melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) pekan depan.
Sejumlah sekolah itu mencakup semua jenjang mulai dari setingkat TK hingga selevel SMA. Baik negeri, swasta, SLB, maupun sekolah fomal di bawah Kementerian Agama.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menyatakan, pada uji coba PTMT akan menyoroti kesiapan proses pembelajaran. Selain infrastruktur penunjang protokol kesehatan, juga bakal dipantau penerapan skema pola pembelajaran.
“Mulai dari perilaku tenaga pengajar, siswa, dan pengaturan proses belajar. Kemudian infrastukturnya dan sebagainya,” ucap Ema usai memberikan pengarahan persiapan PTMT secara daring dari Bandung Command Center, Jumat, (4/6/ 2021).
Acara pengarahan tersebut diikuti oleh 319 sekolah di semua jenjang yang lolos terverifikasi tim monitoring dan evaluasi (monev) gabungan Dinas Pendidikan dengan Dinas Kesehatan, serta Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan dan aparat kelurahan. Pengarahan ini juga diikuti oleh perwakilan DPD Kota Bandung, Komite Sekolah, Satpol PP, dan Kementerian Agama Kota Bandung.
Perlu diketahui, di kota Bandung terdapat 3.523 sekolah pada semua jenjang. Semua sekolah mengisi daftar periksa melalui laman Data Pokok Pendidikan (Dapodik) melalui aplikasi Sistem Informasi Data pendidikan (Simdik).
Hasilnya, ada 654 sekolah yang lolos penjaringan secara administrasi. Setelah monev langsung ke lapangan, didapatkan 319 sekolah yang siap melaksanakan PTMT.
“Disdik, Dinkes dan semua camat kompak, mereka sudah koordinasi secara maksimal. Mulai dari seleksi administrasi kemudian ada proses filterisasi. Sebanyak 319 sekolah inilah yang pada 7-18 juni akan melakukan simulasi,” beber Ema.
Ema menegaskan, lewat uji coba nanti akan dipantau kelayakan 319 sekolah dalam melaksanakan PTMT. Sebab, siswa akan turut hadir sebagai peserta didik dengan jumlah sebanyak 10-25 persen dari kapasitas.
“Kesiapan sekolah itu sarana dan prasarana fasilitas pendukung prokes. Tetapi harus juga diperhatikan sistem pembelajaran hanya 2×60 menit, pembagian sif, tidak ada kantin, siswa bawa makanan dan minuman masing-masing, tidak ada PKL. Itu harus dibuktikan,” ujarnya dalam rilis yang diterima PASJABAR, Sabtu.
Ema mengungkapkan, PTMT ini menjadi tahapan pertama yang akan dipersiapkan oleh Pemkot Bandung dalam rangka mengembalikan kondisi proses pembelajaran. Setiap prosesnya harus dilakukan secara teliti.
“PTMT ini menuju satu waktu idealnya kepada new normal. Ada tahapan sekarang uji coba, masa transisi, AKB kemudian new normal. Itu idealnya. Mudah-mudahan seiring melandainya kasus pandemi,” jelasnya
Ema juga sudah memberikan arahan agar sekolah menjalin komunikasi yang intensif bersama para orang tua siswa. Yakni untuk mengoodinasikan kesiapan peserta didik yang ikut dalam uji coba PTM Terbatas.
“Begitu masuk proses pembelajaran setelah berdoa, tenaga pengajar harus meluangkan waktu 1-2 menit untuk mengingatkan tentang prokes. Kalau diingatkan terus menerus, saya yakin akan cepat dan menjadi kebiasaan,” katanya. (*/tiwi)