JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, belanja online 100 topi rea atau kopiah khas Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, yang kerap dijadikan suvenir atau cinderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir secara virtual dalam Puncak Acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kilau Digital Permata Flobamora, yang diselenggarakan di Puncak Waringin, Labuan Bajo, NTT, Jumat (18/6/2021) mengaku sering kehabisan kopiah khas Manggarai Barat itu karena sering diminta oleh kerabat saat ia mengenakannya.
Selain nyaman digunakan terlebih saat ibadah, topi rea kata dia juga memiliki motif yang bagus dan berkualitas.
“Pak Bupati Edi, saya kehabisan kopiah produk ekonomi kreatif khas Manggarai Barat, setiap saya pakai, selalu diminta orang terus. Laku sekali. Tolong dikirim lagi 100 buah nanti saya selesaikan pembayarannya,” kata Sandiaga dalam rilis yang diterima PASJABAR.
Topi Rea sendiri terbuat dari daun pandan berduri, dengan melalui beberapa tahapan pengawetan, pelenturan, pewarnaan, dan penganyaman.
Topi ini menjadi aksesoris busana adat yang bukan saja dikenakan oleh warga biasa pada saat acara tradisi dan ritual seperti pernikahan, kematian, dan acara-acara adat lainnya, namun juga menjadi songkok yang banyak digunakan dalam acara-acara pemerintahan.
Penyelenggaraan acara puncak Gerakan Nasional BBI Kilau Permata Digital Flobamora di Labuan Bajo tersebut digelar secara hybrid dengan tatap muka dalam jumlah terbatas serta virtual. Turut hadir secara langsung, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Manggarai Barat Edi Endi dan jajaran, Direktur Utama (Dirut) Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina, serta para pelaku UMKM dan berbagai stakeholder.
Sementara hadir secara virtual Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian. Hingga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar.
Sandiaga mengapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menjadi “movement manager”. Dalam acara yang diselenggarakan di Puncak Waringin tersebut.
Rencananya Puncak Waringan akan dimaksimalkan potensinya oleh masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya, melalui kegiatan di dalamnya seperti workshop, show case, weekly creative event, dan sebagainya. Creative hub ini juga akan dijadikan destinasi wisata yang diharapkan menarik bagi wisatawan.
“Kami bangga, acara yang dikomandoi Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate diselenggarakan di creative hub Puncak Waringin yang sudah jadi, ini akan menjadi tempat bagi para pelaku parekraf memamerkan produk-produknya. Mari kita rawat bersama. Selain itu, minat wisatawan ke Taman Nasional Komodo. Kita juga dorong dari segi kuliner yaitu ikan kuah asam. Serta pengembangan desa adat, desa wisata terutama yang ada di sekitar Labuan Bajo dan NTT. Bersama Flobamora kita maju bersama. Bangga buatan Indonesia-Bangga masakan Indonesia, Bangga Berwisata di Indonesia,” katanya.
Branding Nasional Produk Lokal Unggulan Untuk Menciptakan Kreasi Baru
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan. Gernas BBI diharapkan dapat mendorong branding nasional produk lokal unggulan sehingga menciptakan industri kreasi baru dan pasar yang lebih besar. Selanjutnya mampu mendorong ekonomi daerah dan nasional.
“Gernas BBI mengajak kita untuk menumbuhkan rasa bangga menggunakan produk anak bangsa, turut memajukan ekonomi lokal. Konsumen diarahkan untuk memilih produk dalam negeri khususnya UMKM,” katanya.
Wapres Ma’ruf Amin menjelaskan, penggunaan produk dalam negeri dan produk UMKM juga didukung oleh Pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Komitmen Pemerintah untuk mengutamakan penggunaan produk lokal UMKM. Yaitu dengan adanya kewajiban alokasi 40 persen bagi UMKM dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Pada 2020 yang lalu, Gernas BBI telah berhasil mengikutsertakan 3,7 juta unit UMKM yang bergabung dengan platform online untuk memasarkan produknya. Pemasaran produk UMKM secara online diharapkan mampu meningkatkan multiplier effect. Yang memberikan manfaat lebih besar dan luas bagi para pelaku UMKM. Sehingga meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian nasional,” ujarnya. (*/tiwi)