BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Tingginya kasus COVID-19 di Jawa Barat membuat target vaksinasi semakin diperluas. Saat ini, sasaran vaksinasi diubah, yakni tak lagi hanya menyasar skala prioritas.
“Sudah diputuskan vaksinasi di Jabar diperbolehkan untuk seluruh warga di atas 18 tahun. Jadi, tidak lagi sekarang vaksinasi dibatasi hanya untuk nakes, TNI/Polri, dan lansia,” ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Senin (21/6/2021).
Vaksinasi pun tak hanya menyasar wilayah tertentu. Semua wilayah akan diprioritaskan agar semakin banyak warga se-Jawa Barat yang menerima vaksinasi.
“Kita akan menghabiskan semua vaksinasi untuk mengejar herd imunity (kekebalan kelompok). Sehingga tidak hanya di Bandung Raya dan Bodebek, tapi di seluruh Jabar dengan kepastian suplai vaksin untuk tahap duanya sudah dijamin oleh Kemenkes,” jelas Emil, sapaan akrabnya.
Ia sendiri belum bisa memastikan berapa orang yang akan jadi sasaran vaksinasi se-Jawa Barat. Hal itu akan dirapatkan hari ini.
“Saya belum bisa jawab, tapi pasti dibagi berdasarkan rasio penduduk dan kecepatan vaksinasi,” ucapnya.
Untuk memudahkan percepatan vaksinasi, penggunaan tempat yang luas akan terus dilakukan. Sehingga, dalam sekali pelaksanaan vaksinasi, ada lebih banyak warga yang bisa jadi sasaran dibanding di tempat relatif kecil.
“Dengan begitu, arahan Presiden agar vaksinasi bisa lebih akseleratif, puncaknya di Agustus, khususnya di Jabar, menggunakan tempat-tempat besar seperti stadion, itu akan kita teruskan,” tandas Emil.
Sementata itu, khusus untuk membantu proses tracing, Emil akan meminta bantuan Tim Penggerak (TP) PKK di semua wilayah. Ia juga akan meminta bantuan Pramuka sebagai ‘tim tempur’ dalam tracing ini.
“Untuk menguatkan tracing, kami meminta bantuan Tim Penggerak PKK dan Pramuka untuk bisa membantu menjadi relawan tracing, tentunya dengan bimbingan dari Kadinkes yang sudah punya program Puspa di puskesmas-puskesmas tapi selama ini masih terasa belum maksimal,” tandas Emil. (ors)