PASBANDUNG

RSKIA Bakal Sediakan IGD Khusus Terindikasi COVID 19

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) bakal menyediakan instalasi gawat darurat (IGD) khusus terindikasi Covid-19.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengungkapkan Pembagunan IGD ini akan dilakukan pemerintah Kota Bandung, sebagai upaya meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19.

“Pelayanan IGD rumah sakit bagi terindikasi Covid-19 harus terpisah, sebab pelayanan kepada pasien berindikasi Covid-19 membutuhkan tenaga kesehatan (nakes) yang sesuai prosedur. Salah satunya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD),” terangnya.

Yana mencontohkan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKI) Kota Bandung belum memiliki IGD khusus terindikasi Covid-19. Atas hal itu, Yana mendorong agar secepatnya untuk dibangun IGD khusus yang terindikasi Covid-19.

“Di RSKIA, IGD belum terpisah antara yang melayani gejala covid dan tidak. Kami minta dipisah, secepatnya sudah terbangun. Sehingga yang terindikasi Covid-19 itu dilayani oleh rumah sakit dengan APD standar pelayanan covid,” ujarnya dalam rilis yang diterima PASJABAR.

Yana mengatakan, pemisahan pelayanan itu guna untuk meminimalisir penyabaran Covid-19.

“Ini untuk meminimalisasi penyebaran. Nakes yang melayani pasien terindikasi covid-19 sudah siap dengan APD,” katanya.

Pada Senin 21 Juni 2021, Yana kembali melakukan pemantauan ke 3 rumah sakit. Ketiganya yaitu RS Imanuel, RSKIA Kota Bandung dan Rumah Sakit Santosa Kopo.

Pemantauan itu untuk memastikan kesiapan rumah sakit dalam penanganan Covid-19. Atas kesiapannya, Yana kembali mengucapkan terima kasih kepada rumah sakit atas dukungan dalam menghadapi kenaikan penyebaran covid-19 di Kota Bandung.

“Kami (Pemkot Bandung) mengucapkan terima kasih kepada rumah sakit, karena bersama kita menghadapi pandemi Covid-19 yang trennya meningkat,” tuturnya.

Ia pun berharap, rumah sakit menambah ketersediaan tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakat kasus.

“Kami dorong terus ketersediaan tempat tidur di kota Bandung. Karena BOR (Bed Occupancy Ratio) itu sudah di angka 92 persen. Kami dorong rumah sakit, Alhamdulillah penambahan tempat tidur. Meski pun harapannya tidak dipakai,” ujar Yana.

“Antisipasi saja, karena atas dasar kemanusiaan. Kita tidak mungkin menolak yang bukan KTP Kota Bandung. Karena di sini (Kota Bandung) sangat banyak rujukan dari wilayah Bandung Raya,” ujarnya. (*/tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Kunjungan Menteri PPN RI/Bappenas, Rachmat Pambudy ke PT DI

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Menteri PPN RI/Bappenas, Rachmat Pambudy, beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke PT…

11 menit ago

DPRD Kota Bekasi Soroti Potensi Banjir di Wilayah Kota Bekasi

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- DPRD Kota Bekasi Soroti Potensi Banjir di Wilayah Kota Bekasi. Kota Bekasi…

13 menit ago

Bio Farma Menanam 3.500 Batang Pohon Bakau

SUBANG, WWW.PASJABAR.COM -- Bio Farma bersama dengan Komunitas Pecinta Alam Yayasan Wanadri, Kelompok Masyarakat Pesisir…

1 jam ago

Robi Darwis Pasang Target Besar di Timnas Indonesia

WWW.PASJABAR.COM -- Bek Persib Bandung, Robi Darwis, pasang target besar bersama Timnas Indonesia di Piala…

7 jam ago

Eliano Reijnders Siap Dipasang di Posisi Apapun

WWW.PASJABAR.COM -- Eliano Reijnders berjanji siap dipasang dimana saja oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.…

7 jam ago

Misi Eliano Reijnders Bawa Indonesia lolos Piala Dunia

WWW.PASJABAR.COM -- Eliano Reijnders punya misi besar membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.…

8 jam ago