BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Memiliki perencanaan yang matang untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Adalah sesuatu yang diupayakan oleh Kurnia Mahasiswa FKIP Unpas.
“Saya memiliki motto lakukan yang terbaik, dan biarkan Tuhan mengurus sisanya. Intinya, segala kegiatan iringi dengan doa,” terang pemilik nama lengkap Kurnia Sandi Nugroho Dwi Putra.
Pemuda yang lahir di Bandung,16 Februari 2003 ini pun selalu melibatkan dirinya dalam hal-hal yang positif dan bermanfaat.
Ia pun tercatat menjadi Juara MIPA Bidang Biologi se-Bandung Raya, Peserta IEC (Indonesia Entrepreneur Club) Tahun 2018, Founder Alat Pendeteksi Bakteri dalam Pameran FEFO 4.0 Tahun 2019, Perwakilan Olimpiade OSK Bidang Biologi, Perwakilan Olimpiade BIOSCOPE UPI Tahun 2018 dan menjadi Tim Penyusunan ISO Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pasundan.
“Adapun aktifitas saya selain berkuliah juga menjadi asisten salah satu dosen di FKIP Universitas Pasundan. Ditambah saya adalah pengajar sekaligus pemilik dari salah satu bimbel bernama Bimbel Ania,” terangnya kepada PASJABAR, Sabtu (3/7/2021).
Soal hobi, Kurnia mengatakan bahwa ia tidak memiliki kegemaran tertentu, namun ia mengisi waktu luangnya untuk melakukan banyak hal yang variatif.
“Saya senang observasi makhluk hidup baik itu hewan atau tumbuhan. Saya amati morfologinya kemudian saya dokumentasikan atau saya gambar di kertas. Kadang bermain game juga, atau olahraga seperti futsal atau badminton. Kadang juga ketika ada waktu luang saya gunakan untuk beristirahat,” terangnya yang mempunyai tinggi 170 CM.
Ditanya soal cita-cita, Kurnia berkata bahwa ia ingin berada di atas, agar ia bisa lebih mudah melihat orang yang berada dibawah.
“Maksudnya, saya ingin karir saya sukses kelak, agar saya dapat lebih mudah membantu orang yang kesusahan. Terakhir, saya juga ingin melihat orang tua saya berangkat untuk beribadah haji,” terang Kurnia mahasiswa FKIP Unpas yang saat ini menekuni Jurusan Pendidikan Biologi semester III.
Ke depan Kurnia juga berharap mempunyai tabungan. Yang kelak bisa ia gunakan untuk modal berkeluarga.
“Soal idola, banyak tokoh yang saya kagumi, salah satunya adalah B.J Habibie. Saya kagum kepada beliau karena ketelitiannya dalam mengamati sesuatu. Di samping karena kejeniusannya dan ketelitiannya. Beliau juga dikenal sebagai pribadi yang baik, setia dan penyayang,” imbuhnya.
Kurnia juga mengatakan bahwa ia banyak terinspirasi dari Ayahnya. Ayahnya adalah acuan dan pendorong agar dirinya lebih baik dari ayahnya. Baik itu dalam hal kepribadian, materi, maupun rohani.
“Makna hidup bagi saya, selain ibadah, saya memaknai hidup ini sebagai suatu tempat untuk lelah, maka tidak heran jika apa yang kita lakukan di dunia ini pasti akan terasa lelah, tapi itu bukan menjadi alasan kita untuk mengakhiri hidup,” tandasnya.
Bungsu dari dua bersaudara ini juga berkata bahwa ke dua orang tuanya menjadi alasan kuat kenapa ia harus terus bergerak.
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa tunjukanlah potensi kita kepada orang lain. Ambil segala kesempatan yang ada. Dan ketika ada orang lain yang mengundang kita untuk berdiskusi maka datanglah. Percayalah orang tersebut telah melihat potensi kita,” pungkasnya. (tiwi)