BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebagai upaya pelaksanaan tugas dan menyerap aspirasi masyarakat, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Dr. Asep N. Mulyana, yang baru saja dilantik mendatangi Paguyuban Pasundan di Jalan Sumatera 41, Bandung, Rabu (4/8/2021).
“Sebagi pejabat baru disini kami sadar dan faham jika hukum itu tidak bekerja dalam ruang hampa, kami harus bisa menampung aspirasi termasuk kearifan lokal. Oleh karenannya kami datang ke Paguyuban Pasundan ini dalam rangka menampung dan memahami kearifan lokal yang ada di Jabar ini, sehingga ini akan menjadi bekal kami untuk melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang -undangan itu intinya kedatangan kami ke Paguyuban Pasundan,” ujar Asep usai kunjungan.
Kunjungan yang diterima langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan, Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si didampingi Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan yang juga merupakan Anggota DPR RI Dr. H. TB Hasanuddin, S.E., M.M dan Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU mengunjungi beberapa fasilitas di Paguyuban Pasundan, Kampus Pascasarja, Fakultas Kedokteran Unpas serta kantor Redaksi www.Pasjabar.com dan Pastv.
Kepala Kejati juga disambut dengan pengakuan sebagai keluarga Paguyuban Pasundan yang ditandai dengan pemakaian iket oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan, Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si.
“Setelah beraudiensi dengan Prof Didi, Rektor dan pihak dari Paguyuban Pasundan banyak yang bisa kami dapatkan untuk kolaborasi lebih lanjut, antara lain bisa kolaborasi dalam keilmuan baik di kejaksaan dan perguruan tinggi. Bisa dalam bentuk magang di tempat kami dan saling melengkapi. Kedua kami akan mengkoordinasikan berbagai kegiatan, terutama dalam penanganan hukum,” jelas Asep yang juga pernah menjadi tenaga dosen di Pascasarjana Unpas ini.
Dalam kesempatan itu juga, Kepala Kejati meninjau persiapan pelaksanaan vaksinasi massal di halaman Gedung Paguyuban Pasundan yang akan digelar Unpas pada 5 Agustus mendatang.
“Dalam masa PPKM ini kami juga ingin bisa melaksanakan bagaimana vaksinasi massal bersama pemerintah, bagaimana vaksinasi 5300 perhari itu bisa dicapai dengan kolaborasi seperti kolaborasi dengan Pasundan. Banyak akan kami kerjasamakan dengan teman – teman di Paguyuban Pasundan ini, namun ini aspirasi kami harus mendengar aspirasi setiap setiap elemen masyarakat termasuk Paguyuban Pasundan yang merupakan ciri khas dari Jawa Barat,” paparnya.
Selain Paguyuban Pasundan, Kepala Kejati juga akan mendatangi Paguyuban kami juga akan menjajaki ke alim ulama, media dan bererapa tempat. “Ini sebagai bentuk dukungan dalam menjalankan tugas baru sehingga kami mengayomi masyarakat secara keseluruhan,” papar Kejati.
Sementara itu, oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan, Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si, mengatakan jika Paguyuban Pasundan ingin kehadiran Kejati ini memberi makna terutama dalam penegakan hukum bisa dilaksanakan lebih baik dari sebelumnya.
“Karena dengan penegakan hukum sebelumnya kaitan dengan kesejahteraan akan tercapai, dan tentu penting kami sebagai organisasi yang paling tua di Jabar tentu ingin mendoakan kepada Kejari baru memberikan kesehatan, kekuatan dan lebih bermakna dalam menghadirkan kebaikan dan kemaslahatan bagi semuanya,” terang Prof Didi.
Selain itu, Prof Didi menyebutkan Jika Paguyuban Pasundan memiliki Lembaga pendidikan dalam rangka meningkatkan SDM untuk berharap juga lembaga pendidikannya mendapatkan kesempatan kawan – kawan dari kejaksaan untuk bisa meningkatkan SDM di masing -masing tempat.
Prof Didi juga berharap dosen Pascasarjana Unpas ini bisa terus menjadi civitas akademika di Unpas dan kemudian menjadi Guru Besar dari Unpas. “Harapan khusus saya untuk pak Kejati, beliau kan dosen di Pascasarjana Unpas, suatu saat nanti beliau mendapatkan guru besar dari Universitas Pasundan juga,” ujarnya.
Sedangkan Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU, menyebutkan jika kedatangan Kejati ke Paguyuban Pasundan merupakan program PPKM Kampus Merdeka.
“Semua perguruan tinggi itu saat ini harus berinteraksi dengan pemerintah, salah satunya dalam bentuk magang baik dosen dan mahasiswa, kemudian tentu Perguruan tinggi membuka lebar – lebar didalam pengembangan SDM dan institusi pemerintah dan BUMN dari program S2, S3 dan S1 tersedia jadi kolaborasi,” paparnya.
Prof Eddy juga mengatakan program Kampus Merdeka ini juga diterapkan dibeberapa Kementrian seperti Kemendikbud, Menkeu, Mendagri dan semua kementrian untuk menggunakan kopetensi bersama dengan Pergirian Tinggi dalam rangka penguatan penguatan SDM.
“Bentuknya yakni dari Perguruan Tinggi Magang bentuknya keluar dan dari dalam praktisi masuk ke kampus,” paparnya. (tie)