BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pemilu Presiden (Pilpres) baru akan digelar pada 2024, namun partai politik sudah mulai mensosialisasikan capresnya. Satunya Capres dari Partai Golkar Airlangga Hartanto, yang juga merupakan Mentri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju.
Di Kota Bandung sendiri sudah nampak baligo Airlangga di beberapa titik, salah satunya di Jl.Gatot Soebroto. Baligo Airlngga tersebut memuat jargon ‘KERJA UNTUK INDONESIA, AIRLANGGA HARTANTO 2024’.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar, Edin Senjaya, hal itu merupakan Langkah awal Partai Golkar untuk memperkenalkan Airlangga kepada masyarakat. Edwin mengakui, seluruh kader Parta Golkar sepakat memilih Airlangga maju mengikuti Pilpres 2024 mendatang.
“Menurut saya, itu (memilih Airlangga ikut dalam pil[res,red) merupakan hal yang wajar, karena merupakan ketua partai,” terang Edwin
Partai Golkar memutukan Airlangga ikut dalam Polpres 2024, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar 2021.
Menutut Edwin, dipilhnya Airlangga dengan jargon ‘KERJA UNTUK INDONESIA’, merupakan wujud harapan Partai Golkar, Bahwa Airlangga bisa bekerja memperjuangkan nasib rakyat. Selain itu, Edwin mengatakan, Airlangga bekerja selama ini tidak tersandung kasus apapun.
“Kami melihat selama ini, Pak Airlangga bekerja dan memikirkan nasib masyarakat, sampai sekarang juga tidak terdengar terlihat kasus apapun, lurus-lurus saja. Bahkan beliau dipilih maju pilpres juga bukan karen menawarkan atau mengajukan diri, melainkan dipilih dan ditentukan partai,” tuturnya.
Edwin mengatakan, pihaknya saat ini terus berjuang, untuk mengenalkan Airlangga kepada masyarakat dan mendongkrak popularitasnya. Menurut Edwin pemasangan baligo Airlangga ini, tidak hanya di Kota Bandung, karena ini merupakan perintah partai yang harus dilakukan oleh seluruh DPD Partai Golkar.
“Kami perlu terus berjuang supaya beliau bisa dikenal dan diterima oleh masyarakat. Mudah-mudahan saja siapa tahu pada waktunya nanti akan terpilh,” terangnya.
Disinggung mengenai kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai mana, Edwin mengatakan hal itu merupakan kebijakan pusat. Selain itu, menurt Edwin, peta politik baru akan terlihat setelah pilkada serentak.
“Kalau melihat posisi sekarang, untuk maju ke pilpres, Partai Golkar harus berekoalisi dengan partai lain. Namun, akan berkoalisi dengan partai mana, snagat bergantungg keputusan pusat dan peta politik setelah pilkada serentak nanti,” pungkasnya. (put)