BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Berbagai langkah akan dilakukan Pemprov Jawa Barat untuk memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19. Tujuannya agar kekebalan kelompok bisa segera hadir.
Saat ini, cakupan vaksinasi dosis 1 baru mencapai 12,88 persen dan dosis 2 baru di angka 5,95 persen. Sehingga, perlu langkah cepat dan beragam untuk menambah cakupan vaksinasi.
Pemprov Jawa Barat pun sudah membentuk Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi untuk mempercepat herd immunity alias kekebalan kelompok tersebut. Divisi ini diketuai Dedi Supandi yang merupakan Kadisdik Jawa Barat.
Langkah pertama yang akan diambil adalah memastikan kesamaan target di setiap kabupaten/kota dalam pelaksanaan vaksinasi. Dengan cara ini, sasaran herd immunity diharapkan tercapai.
“Jika jumlah penduduk Jabar sekitar 45 juta, maka 70 persennya, yaitu ditargetkan sekitar 37 juta yang mencapai herd immunity. Tinggal dipetakan per kabupeten/kota,” kata Dedi, Selasa (5/8/2021).
Langkah lainnya, komunikasi kebijakan seputar vaksinasi ini akan diperbaiki. Salah satunya memaksimalkan penggunaan platform data stok vaksin alias SMILE.
“Ini dilakukan dengan cara peningkatan compliance rate dari pelaporan menggunakan aplikasi SMILE, mendorong adanya pencatatan laporan konsumsi vaksin oleh TNI dan Polri,” ungkapnya.
Selain itu, ada beragam langkah lain yang siap dilakukan. Salah satunya memakai konsep vaksinasi gendong. Konsep ini membuat orang yang akan divaksin mengajak keluarganya untuk turut divaksin. Hal ini salah satunya akan diberlakukan kepada pelajar.
“Jadi, nantinya setiap anak atau siswa pelajar ini membawa kedua orang tuanya, juga kakek dan neneknya untuk mendapatkan vaksin,” jelasnya.
Konsep lainnya adalah menjadikan vaksinasi sebagai syarat berkegiatan, mulai dari kegiatan usaha hingga wiaata atau perjalanan.
“Salah satu contohnya, kalau ada yang mau izin mendirikan perusahaan, maka dari sekian persen karyawan itu harus sudah divaksin. Jika sudah menunjukan itu baru dapat diproses untuk mendapatkan izin,” pungkas Dedi. (ors)












