BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan berharap warga Kota Bandung tidak euforia dengan penurunan level PPKM di Kota Bandung dari level 4 ke level 3.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada warga Kota Bandung yang sudah demikian taat mengikuti aturan dan protocol kesehatan, sehingga kita Sekarang bisa turun level ari level 4 ke level3. Namun, kita jangan lantas euforia atas pencapain ini. Sehingga kita tetap harus tetap mengikuti aturan,” ujar Teddy, Selasa (24/8/2021).
Di sisi lain, Teddy berharap Pemkot Bandung mempersiapkan beberapa hal yang dimungkinkan untuk direklasasi. Seperti misalnya pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). “Secara prinsip kami mendorong PTM dibuka tapi dengan beberapa catatan,” tandas Teddy.
Beberapa catatan yang menurut Teddy harus diperhatikan untuk melaksanakan PTM adalah kesiapan satgas di sekolah. Termasuk melibatkan masyarakat, dengan pihak RW, Kelurahan, Kecamatan jangan sampai tingkat kelurahan diijinkan tapi kota tidak, itu perlu diperbaiki dulu.
“Jadi satgas sekolah diperluas, kemudian berbasis data. Mana saja zona hijau yang dimungkinkan untuk melaksanakan PPKM. Sehingga jika satu kecamatan akan dibuka harus berbasis data, sekolah mana saja bisa PTM,” terang Teddy.
Kalau mampu di ruang PJJ lakukan PJJ, boleh juga pembelajaran dilaksanakan secara hybrid, boleh juga PTM.
“Jadi kita bisa saja memberalakukan tiga model pembelajaran sehingga tidak semua sama. Semua kemungkinan adalah keniscayaan tapi catatan tadi, itu penting diperhatikan dan kami menerima masukan masukan, sekarang tinggal disempurnakan saja,” ucapnya.
Dikonfirmasi di tempat yang sama, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku bersyukur Kota Bandung kini bisa masuk ke level 3 terhadap penyebaran covid-19 dinilai ringan. “Alhamdulilah selalu bersyukur jangan euforia, tetap himbau warga hati-hati,” ungkap Oded.
Disinggung level 3 apakah Pendidikan Tatap Muka akan dibuka Oded menyampaikan akan mengkaji terlebih dulu.
“Menghadirkan regulasi PTM ini harus komprehensif kita harus melihat berbagai aspek. Berikan kesempatan kami mengkaji, pertama regulasi dari pusat yang berkembang seperti apa? kan tidak bisa sendiri. Kita lihat dulu seperti apa nanti kita kaji lagi, kan biasanya juga begitu kalau bikin perwal baru itu. Maka kaji dulu kebijakan atasnya disesuaikan dengan eksisting lapangan seperti apa,” ucapnya.
Oded menyakini semu orang sangat mengharapkan PTM ini cepat dilakukan. Pasalnya anak anak belajar pinter lebih cepat dengan gurunya ketimbang seperti sekarang ini daring. “Kalau dengan guru – gurunya insyaallah pinter kan ideal mah harus PTM,” tambahnya. (put)