BANGKA, WWW.PASJABAR.COM– Perjuangan para pejuang dakwah di pelosok tentu saja memiliki banyak sekali kisah yang sangat menginspirasi. Salah satunya perjuangan Haji Alias, seorang pengurus utama Masjid yang berada di Dusun Air Abik.
Sejak dibangunnya Masjid Nurul Huda pada tahun 2018, Alias setiap harinya selalu mengumandangkan adzan di masjid ini.
Dari azan shalat subuh hingga azan shalat isya, Alias selalu meluangkan waktunya untuk mengumandangkan azan di Masjid Nurul Huda.
“Sejak masjid ini dibangun, alhamdulillah saya selalu berusaha agar azan selalu dikumandangkan disetiap saat waktunya shalat wajib. Kalau subuh biasanya saya datang sebelum jam empat pagi. Kalau shalat wajib lainnya saya biasanya datang setengah jam sebelum waktunya shalat.” Ungkap Alias.
Selain menjadi seorang muadzin, Alias juga sebagai seorang pengurus masjid biasanya selalu membersihkan masjid sebelum dan sesudah digunakan oleh jamaah.
Ia bercerita, kadangkala masyarakat juga ikut bergotong-royong membersihkan Masjid ini.
“Tekad saya untuk terus mengumandangkan azan di Masjid Nurul Huda ini. Pada awalnya saya pernah mendengarkan kajian bahwa jika masjid digunakan untuk shalat jum’at. Maka masjid tersebut harus azan disetiap waktu shalat wajib,” terangnya.
“Saya tidak ingin masyarakat yang ada di dusun ini mendapatkan dosa. Karena azan tidak berkumandang di masjid ini. Meskipun kadang jamaah yang hadir sedikit sekali. Tapi sebisa mungkin saya berusaha agar azan terus berkumandang,” imbuhnya.
Meskipun tak sepeserpun beliau dibayar untuk mengurus masjid ini, namun semangatnya tak pernah padam. Ia ingin azan terus berkumandang di Masjid tersebut.
Perjuangan Alias yang sangat menginspirasi ini membuat tim Global Zakat-ACT Bangka datang dan bersilaturahmi mengunjunginya dan menyampaikan amanah dari Sahabat Dermawan untuk memuliakannya yang terus berjuang berdakwah di Dusun Air Abik ini.
“Alhamdulillah, program ini tentu saja hadir dari kedermawanan Sahabat yang sudah menunaikan zakat melalui Global Zakat – Aksi Cepat Tanggap. Masih banyak para pejuang dakwah di daerah pelosok yang perjuangannya sangat luar biasa namun minim apresiasi. Dengan program Sahabat Dai Indonesia ini diharapkan dapat membantu memuliakan mereka dan menyemangati mereka untuk terus berdakwah,” ungkap Tim Program ACT Bangka, Raffles. (*/tiwi)