BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menilai kinerja Badan Usaha Milih Daerah (BUMD) di Kota Bandung masih jauh dari harapan. Alasannya karena belum ada BUMD yang bisa menyetorkan deviden untuk Pendapatan Aseli Daerah (PAD).
“Seharusnya hal itu sudah menjadi kewajiban para direksi untuk bisa mencapai target setor deviden kepada PAD,” ujar Ema.
Ema mengatakan, Pemkot Bandung sendiri selalu mengingatkan para direksi untuk bisa memaksimalkan aset yang dimiliki BUMD. Bahkan, lanjut Ema, setiap pihakya memberikan pembinaan kepada semua BUMD di lingkungan Kota Bandung.
“Ya dengan dibantu asisten 2, memberikan pembinaan kepada seluru BUMD,” tegasnya.
Ema mengakui terutama di masa pandemic seperti sekarang semakin sulit para direksi BUMD untuk menghasilkan dividen. Ema mencontohkan, Perumda Tirtawenig yang belum bisa memberikan deviden.
“Karena Perumda Tirtawening juga dikejar kewajiban untuk memberikan pelayanan yang luas kepada masyarakat. Sehingga sulit untuk bekerja ideal apalagi untuk mencapai deviden,” tarang Ema.
Namun, yang paling sedikit membuktikan deviden, menurut Ema adalah PD BPR. Demikian juga dengan PD Pasar yang sekarang untuk opersional juga kesulitam. Mereka sangat sulit mendatangkan deviden.
“Untuk PD Pasar, jangankan mendatangkan devident, untuk keperkuan opearsional mereka saja, mereka kesulitan,” tegasnya.
Kondisi seperti ini, menurut Ema sangat sulit untuk mendatangkan keuntungan bagi PAD Kota Bandung. Padahal maksud dibentuknya BUMD pada awalnya adalah untuk membantu keuangan Pemkot Bandung.
“Pada kenyataannya, sekarang belum ada BUMD yang bisa menyetorkan deviden sesuai dengan harapan,” pungkasnya. (put)