PASPENDIDIKAN

Wisuda ke-82 UIN SGD Bandung : Merawat Optimisme Hadapi Tantangan

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-82 lulusan Program Sarjan, Magister, dan Doktor pada Sabtu (28/8/2021).

Acara ini digelar secara virtual melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan langsung pada kanal youtube UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. melantik 718 lulusan. Dan memberikan penghargaan kepada Neneng Tia Monika, SH, Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dan Deti Nopianti, S.Sos, Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebagai lulusan terbaik IPK tertinggi (3,93); serta Amanah Rofikoh, S.Psi sebagai mahasiswa inspiratif pada Wisuda ke-82.

Ke-718 wisudawan itu berasal dari Fakultas Ushuluddin 54 orang Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 91 orang; Fakultas Syariah dan Hukum 70 orang; Fakultas Dakwah dan Komunikasi 77 orang; Fakultas Adab dan Humaniora 78 orang; Fakultas Psikologi 20 orang; Fakultas Sains dan Teknologi 98 orang; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 54 orang; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 46 orang; S2 88 orang dan S3 42 orang.

Dengan menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, menggunakan handsanitizer, Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-82 lulusan Program Sarjan, Magister, dan Doktor UIN Sunan Gunung Djati Bandung dibuka secara resmi oleh Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS.

“Setelah lulus dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, tugas saudara berikutnya adalah mengabdi kepada Masyarakat, untuk mendapatkan Ridha Allah swt., mengamalkan ilmu yang saudara dapatkan dari bangku kuliah,” ujarnya.

“Kini saudara sudah menyandang gelar kesarjanaan. Sebagai cendikiawan muslim yang Ulul Albab, memadukan antara dzikir dan fikir, mampu berfikir mendalam, substansial, dan peduli dengan problem yang dihadapi masyarakat,” tambahnya.

Dalam amanatnya, Rektor Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si mengajak civitas akademika untuk merawat sikap optimis dalam menghadapi tantangan kehidupan, termasuk pandemi Covid-19.

“Dalam situasi yang saat ini, banyak orang merasa cemas, kita baca berbagai macam informasi, hampir sebagian besar tokoh bangsa saat ini sedang cemas, mereka khawatir terhadap kehidupan kelangsungan bangsanya di masa yang akan datang. Kenapa? karena mereka menganggap saat ini situasi dunia dalam persimpangan jalan yang dalam bahasa lainnya situasi dunia sekarang penuh ketidakpastian. Sebagai lulusan dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Saya kira saudara jangan masuk kategori was-was, apalagi pesimis. Kenapa? Ali karamallahu wajhah pernah mengungkapkan seorang pemenang itu orang yang optimis melihat keadaan, peluang, tetapi sebaliknya seorang pecundang seorang yang pesimis melihat keadaan, khawatir. Saya berharap wisudawan-wisudawati kita masuk kategori yang pertama melihat keadaan yang penuh dengan tantangan, peluang, bukan menjadikan kita khawatir,” tegasnya dalam rilis yang diterima PASJABAR.

Sambil mengutip pernyataan Ali, Rektor menegaskan Allah menciptakan orang untuk zaman dan menciptakan zaman untuk orangnya.

“Apa artinya? ini artinya bagaimanapun keadaan maka dia bisa akan melewati, dia akan bisa mengurus keadaan tersebut. Jadi dengan kata lain tidak ada alasan ciptakan kita pada zaman kini pertanda kita akan bisa menghadapi itu semua,” jelasnya.

Sebagai perguruan tinggi yang memiliki jargon wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah, Rektor menginginkan civitas akademika agar menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia.

“Oleh karena, dimana pun berada, semangat Wahyu memandu ilmu harus jadi motivasi, sehingga ilmu, saudara memberikan manfaat, menjadi rahmat lil alamin. Lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung harus tampilan sebagai Sarjana, Magister, Doktor yang memiliki akhlak mulia. Karena negeri kuat, jika akhlak bagus, termasuk insitusi pendidikan, perguruan tinggi yang menjadikan akhlak mulia sebagi basisnya.
Rasul diutus ke bumi itu untuk menyempurnakan akhlak mulia,” tandasnya.

Rektor berpesan kepada para wisudawan agar ilmu yang didapatkan selama perkuliahan dapat diimplementasikan untuk diri sendiri ataupun orang sekitar.

“Setelah wisuda, Anda akan menghadapi kehidupan yang sebenarnya, saya yakin pasti lebih berat daripada kemarin. Bisa mengimplementasikan segala ilmu yang sudah dimiliki, semoga keberadaan Anda akan menjadi kerahmatan imbalan. Lebih dari itu, bukan hanya bermanfaat untuk diri Anda tapi juga bermanfaat untuk orang disekitar,” pungkasnya. (*/tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Marc Marquez juarai MotoGP Australia 2024

WWW.PASJABAR.COM -- Pesta balap yang mentas Minggu (20/10/2024) dimulai dengan lesatan dari Martinator. Start bermasalah…

55 menit ago

Pemkot Bandung akan Tanam 3.000 Pohon untuk Lahan Kritis KBU

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung terus berupaya untuk menghijaukan lahan kritis di Kawasan Bandung…

21 jam ago

ISBI Bandung Gelar Lokakarya Cerita Rakyat Nusantara

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Institut Seni Budaya Indonesia atau ISBI Bandung menggelar lokakarya bertajuk "Storytelling Cerita…

22 jam ago

Peserta Raker Paguyuban Pasundan Kunjungi RS Pasundan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Peserta Rapat Kerja (Raker) Paguyuban Pasundan megunjungi Rumah Sakit (RS) Pasundan di…

22 jam ago

Rakernas 2024, Paguyuban Pasundan DKI Jakarta Soroti Tantangan Global

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan DKI Jakarta turut menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas)…

24 jam ago

Paguyuban Pasundan Wilayah Papua Ikuti Rakernas 2024, Dapat Motivasi Jaga Nilai Kesundaan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Provinsi Papua untuk pertama kalinya mengikuti Rapat Kerja…

1 hari ago