PASBANDUNG

Pemkot Bandung Tak Mau Rombak Relaksasi

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMMeski saat ini Kota Bandung masuk zona kuning, namun Pemkot Bandung belum melakukan perubahan drastik relaksasi.

“Kota Bandung sudah masuk di Zona Kuning atau Resiko Rendah (Skor 2.54). Secara garis besar Kasus aktif menurun dan kesembuhan meningkat di Kota Bandung,” ujar Wali Kota Bandung Oded M. Danial, usai Rapat terbatas Forkopimda Evaluasi PPkM level 3 di Kota Bandung, belum lama ini.

Menurut Oded, Kota Bandung secara konfirmasi berada pada urutan ke-5 di Jawa Barat . Dengan total Konfirmasi, 41.926 atau naik 4%. Jumlah Konfirmasi Aktif 601 turun drastis sebesar 85.02%. Jumlah Kesembuhan,  39.915 (naik 4.974 / 14.24%).

“Rata-rata kesembuhan meningkat tajam pada minggu ke-2 PPKM Level 4 dengan rata rata kesembuhan 367 orang/hari,” katanya.

Sedangkan untuk BOR Kota bandung terus menurun terus hingga ke angka 19.16% (keterisian 306 TT dari 1.597 TT dan masih tersedia 1.291 TT). Keterisian RSIM juga menurun ke angka 4% .Positivity Rate Kota Bandung per 7 September 2021 adalah 1,77%.

Meski demikian tidak banyak relaksasi yang diberikan. Beberapa relaksasi yang diberikan diantaranya, tambahan waktu Dine in menjadi 1 jam. Untuk kegiatan outdor seperti tempat wisata dan olahraga sudah diperbolehkan.

“Tempat wisata yang diperolehkan adalah kebun binatang, Kiara Arta park, saung angklung Udjo dan Trans Studio Bandung,” terangnya.

Terkait aturan anak di bawah 2tahun, hingga saat ini belum bisa masuk ke mall dan pusat perbelanjaan.

Halnya dengan tempat hiburan, seperti diskotek dan bioskop menurut Oded masih belum bisa mendapat relaksasi. “Hal jni sesuai dengan in Mendagri,” tuturnya.

Sedangkan untuk evaluasi ganjil genap, Oded mengatakan akan menunggu keputusan dari Kapolda.

“Tapi dari laporan Kapolres, dengan adanya ganjil genap berhasil menekan mobilitas sebanyak 20%,” lanjut Oded.

Senada dengan Oded, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, untuk tempat wisata dan olahraga terbuka, tetap harus ikut Prokes yang ketat.

“Termasuk untuk kapasitas, kita tidak bergantung pada prosentasi kapasitas. Melainkan jumlah pengunjung yang datang,” tuturnya.

Dengan masuk ke zona kuning, Ema berharap Kota Bandung bisa turun ke level 2. Sehingga lebih banyak yang bisa direlaksasi. (Put)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Hari Pangan Sedunia di Bandung: Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-44 di Kota Bandung diselenggarakan dengan meriah pada…

6 jam ago

KPU Jabar Mulai Distribusi 70 Juta Surat Suara untuk Pilkada Serentak 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat resmi memulai distribusi surat suara untuk…

7 jam ago

Festival Cosplay Jepang Meriahkan Wisata Lembang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Festival Cosplay Jepang diadakan di area wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada…

8 jam ago

Indonesia Pamerkan Kuliner dan Budaya di Festival Riyadh Season 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Indonesia turut berpartisipasi dalam Festival Riyadh Season di Arab Saudi dengan menampilkan…

9 jam ago

Pohon Tumbang Rusak Sembilan Mobil Wisatawan di Lembang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebanyak sembilan mobil wisatawan rusak akibat tertimpa pohon tumbang di kawasan objek…

10 jam ago

Bahaya Diabetes Dini: Risiko Kematian Meningkat hingga Empat Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Lancet Diabetes & Endocrinology mengungkapkan adanya…

12 jam ago