BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–
Departemen Media Informasi dan Jurnalistik Huria Mahasiswa Antropologi Universitas Padjadjaran, menggelar kegiatan Anthrocreative.
Anthrocreative adalah ajang perlombaan yang dilakukan secara online dengan sistem submission melalui Instagram, yang terbagi menjadi dua cabang; fotografi dan desain poster dengan tema “Budayaku, Identitasku”.
Penanggung Jawab Acara
Mutiara Murin atau Té mengatakan bahwa lomba ini dapat diikuti oleh seluruh siswa SMA/MA/SMK sederajat di Indonesia tanpa pungutan biaya apapun. Dengan acara puncak melalui platform Zoom Meeting mencangkup seminar, game interaktif, dan pengumuman pemenang yang dapat dihadiri oleh partisipan.
“Anthrocreative diselenggarakan dengan tujuan utama untuk memperkenalkan program studi Antropologi kepada siswa SMA/MA/SMK sederajat, baik dalam aspek apa yang dipelajari maupun prospek pekerjaan dan masa depan sarjananya nanti,” ulasnya.
“Pada acara puncak, kami akan mendatangkan tiga narasumber untuk memberikan gambaran tentang apa itu program studi Antropologi dilihat dari tiga sudut pandang yang berbeda; prodi, mahasiswa, dan alumni. Namun,” imbuhnya.
Di samping itu, sambung Té, Anthrocreative bertujuan untuk mendorong anak-anak muda dalam mengenal budaya mereka sendiri dengan mengusung tema utama lomba “Budayaku, Identitasku.”
“Sampai sekarang, perlombaan Anthrocreative telah mencapat kurang lebih 50 orang peserta, yang di mana lebih banyak dari pelaksanaan perdana acara ini tahun lalu. Untuk acara puncak sendiri, panitia membuka akses kepada seluruh lapisan almamater Antropologi Universitas Padjadjaran, yang berarti termasuk mahasiswa aktif, mahasiswa baru, dan alumni, selain siswa jenjang SMA/MA/SMK sederajat yang mengikuti lomba,” ujarnya.
Té mengatakan Anthrocreative ditargetkan untuk membantu dua pihak; Program Studi Antropologi di Universitas Padjadjaran, dan siswa SMA/MA/SMK sederajat.
“Bagi pihak internal kami, acara ini penting dalam memperkenalkan dan menjembatani calon mahasiswa dengan jurusan, terutama dengan diadakannya acara puncak yang mana di dalam agendanya akan diselenggarakan seminar oleh kepala program studi,” paparnya.
Hal ini sambung Té dapat memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa untuk mengenal antropologi dari sumber ahli yang terpercaya, di luar dari stereotip yang ada, dan membantu mereka dalam mencari jurusan di jenjang perkuliahan yang akan mereka hadapi.
Selain itu, dengan era modernisasi yang sedang kita jalani kini, berhenti sejenak untuk kembali melihat akar dari mana kita tumbuh dan merefleksikan diri melalui kebudayaan adalah hal yang baik untuk dilakukan.
“Terkadang, kita terlalu terlarut dalam arus globalisasi hingga kita melupakan pesona lokal yang kita miliki sendiri,” ulasnya.
Selain berjalannya acara dengan sukses, panitia berharap bahwa dengan diadakannya program kerja Anthrocreative ini, pihaknya dapat membatu siswa SMA/MA/SMK sederajat mengapresiasi lokalitas yang ada di sekitar mereka melalui tema “Budayaku, Identitasku” yang kami usung.
“Tema ini dilihat relevan dan relatif mudah untuk digambarkan dalam bentuk desain poster dan fotografi, karena menurut Koentjaraningrat, Bapak Antropologi Indonesia, budaya didefinisikan sebagai suatu sistem gagasan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat,” ucapnya.
“Hal ini berarti bahwa aspek terkecil dan paling dasar seperti kegiatan yang sehari-hari dilakukan bahkan memiliki unsur kebudayaan. Kami juga berharap bahwa dengan diadakannya program kerja ini, kami dapat memperkenalkan calon mahasiswa kepada program studi Antropologi termasuk berbagai macam aspek di dalamnya,” sambungnya.
Sampai sekarang, hampir seluruh aspek kegiatan telah berjalan dengan lancar dengan memenuhi target yang ada, yang di mana di dalamnya termasuk sponsorship, media partner, kepanitiaan, dan peserta.
“Satu-satunya hal yang masih harus diperhatikan dan dipastikan berjalan dengan lancar adalah acara puncak. Jadi, kini pihak kepanitiaan tengah mengarahkan fokus kepada proses perencanaannya,” pungkasnya.
Sebagai informasi Anthrocreative berlangsung pada 1 Agustus – 1 September 2021 (fase pendaftaran), 15 Agustus – 15 September 2021 (fase perlombaan) dan 25 September (acara puncak).
Untuk informasi lebih lanjut dapat mengklik Instagram.com/anthrocreative2021
bit.ly/ (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Selena Gomez baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengalami masalah pencernaan yang disebut…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Polres Garut memastikan arus lalu lintas di jalur alternatif Bandung-Garut, wilayah Kamojang,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para sponsor…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Banjir yang melanda di Kabupaten Bandung sejak Rabu, 20 November hingga Minggu…