CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Rabu, 5 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Pajak Pendidikan Bukti Sri Mulyani Panik, DPR Dan Pengiat Pendidikan Harus Hentikan Kebijakan Menkeu

Yatti Chahyati
18 September 2021
Pajak Pendidikan Bukti Sri Mulyani Panik, DPR Dan Pengiat Pendidikan Harus Hentikan Kebijakan Menkeu
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Rencana pemerintah akan memungut pajak dari sektor pendidikan terus menuai protes. Pajak Pertambahan Nilai atau PPN atas jasa pendidikan termasuk sekolah sebesar 7 persen masuk dalam Rancangan Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan atau RUU KUP.

Dalam berbagai media massa Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah terang terang bicara, sejak Juni 2021 Silam. Mengusulkan Sembako, Layanan Kesehatan dan Pendidikan masuk golongan  kena pajak, serta jasa kena pajak.

Hingga saat ini, usulan Menkeu tersebut masih dalam proses pembahasan di DPR. Namun di sah kan atau tidak, masyarakat kuat menolak rencana tersebut.

Dalam sebuah program talkshow NgopisPas, Jumat (17/9) Di Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera 41, Kota Bandung, berbagai protes dan tanggapan diutara warga kota Bandung.

Andien seorang mahasiswa terang terang tidak setuju dan menolak jika pendidikan kena pajak. ” Dampak pajak nanti ujungnya merugikan rakyat,” tegasnya.

Sementara warga lain Alvin, mengaku setuju saja asal, pemerintah konsisten meningkatkan mutu pendidikan. ” Membangun sekolah, sarana dan pendidikan hingga rata ke pelosok desa, kalau tidak bisa meratakan pendidikan pajak pendidikan tidak perlu,” tegasnya.

Baca juga:   Tak Puas Seleksi DPKB, KPP Bakal Audiensi ke DPRD Kota Bandung

Talkshow yang akan disiarkan di channel youtube Pastv pada minggu 19 September 2021, pukul 09.00 besok, dimoderatori oleh wakil direktur 3 pascasarjana Unpas, T. Subarsyah. Dengan 2 narasumber yakni Acuviarta Kartabi  pengamat Ekonomi Unpas dan Iwan Hermawan  ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI).

Dalam penjelasnnya, acuviarta, tegas mengatakan yang dilakukan pemerintah melalui menteri keuangan, yakni rencana pajak pendidikan adalah teori kepepet.

Karena saat ini rasio penerimaan pajak terhadap PDB terus turun, ditambah saat ini pandemi. Acu melihat, di saat pandemi ini kemudian ada undang undang khusus yang memungkinkan pemerintah untuk memperbesar defisit. Namun untuk memperbesar defisit itu ada batasnya, yakni tahun 2023, dimana defisit APBN terhadap PDB harus kembali ke 3 persen.

Dimana tahun 2020 lalu 6,14 persen, tahun ini sekitar 4,9 atau mendekati 5 persen.

Problemnya ketika defisit membesar, dan harus kembali tahun 2023 itu, 3 persen maksimal terhadap PDB maka berkembanglah upaya upaya untuk mengali penerimaan pajak semaksimal mungkin.

Baca juga:   Ada Situs Porno di Buku Sosiologi Siswa di Jabar Keluaran Kemendikbud

Mengamati hal tersebut, Dosen FEB Unpas ini menilai, kalau upaya yang dilakukan pemerintah yakni menteri keuangan sangat tidak kreatif. ” kenapa saya sebut tidak kreatif, karena yang digali malah sektor pendidikan, yang notabene pendidikan itu hak azasi manusia,” kata Acuviarta.

Dengan keras Acu menyebut bahwa sektor pendidikan itu adalah hak azasi manusia, hak warga negara Indonesia, dari  amanat Undang Undang Dasar. Harusnya pendidikan bukan di pajak tetapi diberikan insentif dari pajak. ” Kebijakan pajak pendidikan ini jelas keliru”, tegasnya.

Pemerintah saat ini, dinilai tidak konsisten berpikirnya jika menerapkan pajak pendidikan. Satu sisi pemerintah memberikan pembebasan pajak kendaraan mewah,  bahkan tahun sebelumnya memberikan amnesti pajak kendaraan,  tapi kini punya pemikiran sektor pendidikan, pangan, kesehatan, akan dikenai pajak.

“Saya rasa pemikiran Sri Mulyani keliru, jika perlu saya tantang dia datang untuk berdiskusi dengan saya, ” ungkap Acuviarta.

Baca juga:   MGMP Sosiologi Jabar Usulkan Kemeninfo Blokir Situs Porno di Buku Sosiologi

Sementara itu, ketua Forum Aksi Guru Indonesia Iwan Hermawan, menilai banyak orang yang telat menyadari tentang pajak termasuk pajak pendidikan, diantara orang orang yang  telat mikir itu adalah DPR RI. Sebenarnya sudah berpuluh pulu tahun , sekolah kena pajak.

Ada 3 sumber pendapatan sekolah, dari APBN, APBD dan  sumbangan masyarakat. Seperti dana BOS, sejak tahun 2000 sudah ada, dan itu sudah kena pajak untuk PPN dan PPH. ” Contoh untuk gaji guru honorer dari BOS, ya itu sudah kena pajak,” jelas Iwan.

“Jadi seharusnya DPR juga pengiat pendidikan, harus menghentikan rencana ini. Bukan cuma jadi wacana saja, tapi hentikan,” tambahnya.

Pernyataan Acuviarta dan Iwan Hermawan dijelaskan pada saat talkshow NgopiPas, Ngobrol Rupi-Rupi Pasundan, Jumat (17/9) Di Gedung Heritage Paguyuban Pasundan jalan Sumatera 41, kota Bandung.

Program Talkshow NgopiPas bisa anda simak di channel youtube Pastv yang akan di upload besok, Minggu (19/9) pukul 09.00. Saksikan hanya di Pastv dan www.pasjabar.com, media untuk semangat baru.(jbe)

 

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: FAGIiwan hermawanngopiPaspajak pendidikan


Related Posts

Pastv
HEADLINE

Program “Ngopipas”

30 November 2022
Pastv
HEADLINE

Program “Ngopipas”

16 November 2022
Pastv
HEADLINE

Program “Ngopipas”

9 November 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” karya LS Dwi Murni tampil di Bandung, angkat isu pernikahan anak dan penyalahgunaan kuasa lewat pesan moral dan budaya. (Eci/pasjabar)
HEADLINE

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” Angkat Isu Sosial di Rumentang Siang Bandung

4 November 2025

Bandung, www.pasjabar.com -- Isu sosial tentang penyalahgunaan kuasa dan pelanggaran etika dalam masyarakat diangkat lewat pertunjukan sandiwara...

Kiper AC Milan, Mike Maignan, merayakan golnya di akhir pertandingan Serie A Italia antara AC Milan dan AS Roma di Stadion San Siro, Milan, pada 2 November 2025. (Isabella BONOTTO / AFP)

Mike Maignan Bersinar, Tapi AC Milan Terancam Kehilangan Sang Kiper!

4 November 2025
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, harus mengakui keunggulan Mia Blichfeldt dari Denmark pada final Hylo Open 2025 di Saarbruecken, Jerman, 2 November 2025. (TANGKAPAN LAYAR BWF TV)

Mia Blichfeldt Taklukkan Putri KW, Juara Hylo Open 2025!

4 November 2025
Angin puting beliung terjang Ujung Berung, Bandung. Puluhan rumah rusak, pohon tumbang, dan warga panik. Petugas BPBD lakukan evakuasi dan pembersihan. (Uby/pasjabar)

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

4 November 2025
Persib vs Selangor

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

4 November 2025

Highlights

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

Luis Enrique Siap Tantang Dominasi Bayern di Parc des Princes

Arne Slot Waspadai Aksi Gila Vinicius Junior di Anfield!

Biaya Haji 2026 Turun Dua Juta Rupiah

Malam Ini Timnas Indonesia U-17 Hadapi Zambia di Piala Dunia U-17 2025 Qatar

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.