BOGOR, WWW.PASJABAR.COM– Secara konsisten, Kemenparekraf terus memberikan dukungan dan fasilitasi bagi para pelaku ekonomi kreatif di 17 subsektor melalui berbagai program dan kegiatan dengan tujuan untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga pada Kegiatan Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia di Kampung Budaya Sunda Paseban, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/10/2021).
“Kabupaten Bogor merupakan aset penting bagi pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang dapat saling melengkapi satu sama lain. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bogor, sejatinya sudah memiliki potensi dan modal yang sangat kuat untuk terus dikembangkan,” katanya dalam rilis yang diterima PASJABAR.
Dalam kegiatan Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif di Kampung Budaya Sunda Paseban hadir pula Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon, Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi, Wakil Bupati Kabupaten Bogor Iwan Setiawan, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Hariyanto.
Kontribusi Bagi Daerah
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, keikutsertaan para pelaku ekonomi kreatif sesuai dengan subsektor unggulan di Kabupaten Bogor ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan inovasi dan kewirausahaan yang sesuai dengan potensi dan kearifan lokalnya masing-masing.
“Hari ini kita lihat antusias para pelaku UMKM sebagai pencipta 97 persen lapangan kerja di tanah air. Dan hari ini juga mereka mendapat peluang kerja sama dengan Bupati dan Badan Kerja sama Antar Parlemen yang memiliki kerja sama dengan 102 negara. Kita harapkan ini menjadi solusi kebangkitan ekonomi dan kepulihan ekonomi kreatif,” katanya.
Kemenparekraf, lanjut Sandiaga Uno, akan terus berupaya untuk mendorong dan menggerakkan perekonomian masyarakat melalui ekonomi kreatif dengan program Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia (BBI) yang bertujuan mendorong UMKM agar dapat bangkit dan naik kelas di masa pandemi COVID 19.
“Melalui pendampingan dan pelatihan secara offline dan online untuk mengoptimalkan penjualan dan memperluas pasar. Kita langsung mendata para pelaku ekonomi kreatif yang hadir di sini, kita harapkan nanti para pelaku ikut bergabung dalam dua program kita yaitu program pemasaran yang masuk dalam program BBI,” ujarnya. (*/tiwi)