PASBANDUNG

Damri Mogok Dishub Tambah Empat Armada

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMPemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pehubungan (DIshub) menyediakan bus tambahan sebanyak empat armada, pasca tak berpoerasinya Bus DAMRI.

“Empat armada itu untuk di koridor satu dan koridor dua masing-masing dua unit,” ujar kepala UPT BLUD Angkutan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Yudhiana, kepada wartawan Selasa (2/11/2021).

Yudhiana mengatakan, penambahan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan armada menyusul tidak beroperasi nya DAMRI.

(foto : Eci/pasjabar)

“Jadi, biasanya keberangkatan bus ada setiap 15 menit sekali. Namun sejak DAMRI tidak beroperasi keberangkatan armada terjeda sampai 30 menit. Sehingga harus kami tambah armadanya, sehingga jedanya tidak terlalu lama,” paparnya.

Menurut Yudhi, Peningkatan penumpang juga dirasakan TMB 15% untuk koridor 1 dengan trayek Cibeureum-Cibiru dan 10 %  untuk koridor 2 dengan trayek Cibeureum-Cicaheum.

Yudhi menambahkan, sebelumnya penambahan armada dilakukan di tiga koridor. Namun karena biaya operasionalnya dihakhawtirkan tidak mencukupi sehingga yang dipertahankan hanya di dua koridor yang memang ada singgungan antara TMB dan DAMRI.

Disinggung mengenai anggaran operasional TMB dalam satu tahun, Yudhiana mengatakan pihaknya menganggarkan sebesar Rp6 miliar. Namun karena tarif yang diberlakukan adalah tarif subsidi, maka sampai sekarang baru bisa terkumpul penghaislan dari tiket TMB sebanyak Rp2 miliar.

“Tarif TMB ini memang murah, karena kami memberlakukan tarif subsidi,” tambahnya.

Tarif penumpang umum, Rp4 ribu untuk pembayaran cash, untuk pembayaran dengan kartu hanya Rp3 ribu. Sedangkan untuk pelajar Rp2 ribu, dan untuk veteran dan guru honorer sebesar Rp1 dengan pembayaran menggunakan kartu.

(foto : Eci /Pasjabar)

Meski pendapatan tidak seimbang dengan pengeluaran, namun Yudhi berharap tidak membuat TMB bangkrut.

“Ya kalaupun sampai ada kerugian, pasti ada penurunan pelayanan. Janganlah sampai tidak beroperasi sama sekali,” harap Yudhi.

Untuk itu, lanjut Yudhi, pihaknya sudah mempertimbangkan mencari penghasilan dengan cara lain.

“Karena kami kan bentuknya BLUD, bisa mencari penghasilan sendiri,” katanya.

Beberapa kemungkinan yang akan dilakukan salah dengan cara pemasangan iklan, kerjasama shalter dengan pihak ketiga dan operasional dengan yang dikerjasamakan. (Put)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Bojan Hodak: Lupakan Kekalahan, Fokus Hadapi Persija

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pelatih PERSIB, Bojan Hodak, meminta para pemainnya untuk melupakan kekalahan 0-1 dari…

13 jam ago

Laga Sengit PERSIB vs Persija: Suporter Dilarang Masuk

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Setelah menghadapi Port FC di laga pembuka AFC Champions League Two (ACL…

14 jam ago

BMKG: Hujan Normal Menyapa Indonesia pada November Mendatang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan…

15 jam ago

Resmi Dilantik jadi Pj Wali Kota Bandung, Inilah Perjalanan Karir A. Koswara

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – A. Koswara resmi dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Bandung pada 20 September…

16 jam ago

Produk Fesyen Ulos Diserbu Atlet di PON Aceh-Sumut 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Produk fesyen berbahan dasar ulos menjadi salah satu oleh-oleh yang paling diminati…

17 jam ago

Program PKM FKIP Unpas: Pemberdayaan Perempuan Melalui Hidroponik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Program pemberdayaan perempuan melalui pertanian hidroponik telah dilaksanakan di Kampung Munjul, Desa…

18 jam ago