BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Universitas Islam Bandung mendambah dua guru besar bersamaan dengan puncak Milad ke 63 Unisba.
Pelantikan Guru Besar tersebut dilakukan dalam Sidang Terbuka Terbatas Senat Unisba yang dilaksanakan secara hybrid yang dipadukan antara luring di Aula Unisba dan daring melalui Zoom Meeting, Senin (15/11/2021).
Prosesi ini merupakan kali pertamanya Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., di periode keduanya dalam memimpin sidang terbuka Prosesi Milad Unisba.
Di usia ke 63 ini, Rektor mengajak civitas akademika Unisba untuk bersama-sama merenungkan kembali cita-cita pendiri Unisba dengan tujuan mulianya yaitu mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan umat.
“Semangat ini harus tetap dijaga dengan seksama. Dan kini Unisba menyongsong rekognisi Asia, paling tidak dalam satu aspek. Untuk itu beragam inisiatif dan usaha dapat dilakukan dengan melibatkan semua unsur civitas akademika, dari mulai pertukaran mahasiswa, menerima mahasiswa asing untuk belajar di Unisba, memasarkan dosen Unisba untuk menjadi dosen tamu di perguruan tinggi asing atau sebaliknya kita mendatangkan dosen asing untuk memberikan ilmunya kepada mahasiswa kita,” ungkapnya.
Menapaki perjalanan 63 tahun Unisba, Rektor mengatakan, banyak karya yang telah tertoreh oleh mahasiswa, alumni, tenaga kependidikan (tendik) dan dosen yang mempunyai andil dalam membangun dan membesarkan Unisba.
“Mahasiswa dengan berbagai aktifitas kehidupan kampusnya telah ikut mewarnai romantika perjalanan Unisba, pun para alumninya yang berjumlah puluhan ribu yang menyebar di berbagai daerah dan beragam profesi telah menghiasi konfigurasi masyarakat laksana ratnamutumanikam yang memancarkan nur yang membawa kebanggaan,” ujarnya.
Rektor mengatakan, melalui spirit 3M (mujahid, mujtahid dan mujaddid) stigma “cepat dan simpel” harus diusung dan ditawarkan kepada semua mitra bestari untuk mengakselerasi gerakan yang massif dan sistemik dalam membangun era “knowledge economy”. Para dosen dengan kualifikasi yang mumpuni menurutnya, merupakan aset Unisba yang sangat potensial dan terlalu berharga untuk disia-siakan. “Kini saatnya Unisba bangkit dan menjadi motor bagi kemajuan umat, bangsa dan negara,” tuturnya.
Untuk mencapainya kata Rektor, berbagai tindakan dan aksi telah dilakukan di setiap lini, mulai dari ijtihad organisasional yang semata-mata ditujukan untuk efektifitas dan kecepatan mencapai sasaran, sampai aktifitas teknis untuk menunjang keberhasilan itu. “Hasilnya sudah mulai terlihat, setiap prodi dengan didukung oleh unit lain sebagai pendorong telah mencapai akreditasi maksimal begitupun ghiroh mahasiswa untuk mengembangkan nalar, minat dan bakat semakin tinggi. Ini menandakan bahwa organ universitas dan fakultas berjalan dengan efektif dan selalu on the track,” ungkapnya.
Dalam momentum milad ke-63 ini Rektor berpesan kepada para dosen untuk mampu berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan mitra internasionalnya. “Dalam artian siap diajak diskusi atau Kerjasama dengan Bahasa dan konten berkelas internasional dalam disiplin ilmunya masing-masing. Kita harus terus meningkatkan penelitian dengan skema kerjasama luar negeri, meningkatkan prestasi mahasiswa ke taraf internasional dan menjadikan Unisba sebagai salah satu pilihan tujuan mahasiswa asing untuk menimba ilmu,” ucapnya.
Sedangkan kepada para alumni, Rektor menyeru untuk tetap menjaga dan membantu membesarkan Unisba, ragam aktifitas dapat di kreasikan untuk menunjang kemajuan Unisba.
Pada kesempatan ini Rektor juga mengkukuhkan dua orang guru besar yaitu Prof. Dr. Atih Rohaeti Dariah, SE., M.Si. (Wakil Rektor II Unisba) bidang Ekonomi Pembangunan dan Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPM. (Wakil Rektor I Unisba) bidang Teknik Industri.
Keduanya memaparkan orasi ilmiah dengan tema Inspirasi nilai nilai Islam dalam pencapaian SDGs yang disampaikan oleh Prof. Atih dan Strategi Pengembangan Industri Halal Pada Era Industri 4.0 yang disampaikan oleh Prof. Atep.
Rektor berpesan kepada guru besar yang dikukuhkan, untuk setiap saat berkelana dalam menyampaikan ilmunya kepada masyarakat.
Rektor pun berharap, keduanya menjadi insan akademik yang memberikan arah, pencetus awal atau trend setter di bidang akademik.
Jabatan guru besar ini kata Rektor, mempunyai relevansi membawa perubahan yang berkemajuan bagi Unisba. “Insya Allah akan mengangkat profil Unisba, peningkatan jumlah guru besar mempunyai dimensi institusional,” ungkapya.
Disamping itu menurutnya, kawalan guru besar ini dapat meningkatkan peran Unisba dalam peningkatan kualitas hidup melalui berbagai aktifitas tri dharma perguruan tinggi yang membawa manfaat yang besar. (*/tie)
WWW.PASJABAR.COM — Timnas U20 Indonesia akhirnya menunjukkan taringnya di ajang Challenge Series 2025 setelah membantai…
WWW.PASJABAR.COM -- Kasus penembakan yang melibatkan lima warga negara Indonesia (WNI) di perairan Malaysia tengah menjadi…
WWW.PASJABAR.COM -- Daejeon JungKwanJang Red Sparks akhirnya harus menelan kekalahan setelah rekor 13 kemenangan mereka…
WWW.PASJABAR.COM -- Peluncuran jersey terbaru Harimau Malaya yang seharusnya menjadi momen kebanggaan berubah menjadi gelombang…
WWW.PASJABAR.COM -- Penyedia apparel resmi Timnas Indonesia, Erspo, kembali meluncurkan batch kedua foto jersey dan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia 2025, seniman dan aktivis Wanggi Hoed…