BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, biodiversity atau keanekaragaman hayati yang terdiri dari puspa dan satwa harus terus dijaga. Kesadaran akan kelestarian lingkungan menjadi kunci dalam pelaksanaan pembangunan di segala sektor.
“Pembangunan sektor apapun juga harus memerhatikan sustainability-nya, keberlanjutannya, dan itu merupakan basis untuk Jawa Barat,” ucap Setiawan dalam Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (23/11/2021).
Setiawan juga mengingatkan agar biodiversity, sebagai potensi dan kekayaan alam Jabar, mesti dirawat dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai keanekaragaman hayati di Jabar terkikis. Menurutnya, kolaborasi menjadi faktor penting untuk menjaga keanekaragaman puspa dan satwa di Jabar.
Lebih lanjut Setiawan mengajak seluruh pihak, untuk mencintai puspa dan satwa. Maka dari itu ada program Taman Kehati atau Taman Keanekaragaman Hayati. Program tersebut bertujuan memulihkan kembali keanekaragaman hayati.
“Saya titip sesuai tema hari ini kita harus menjaga keutuhan biodiversity kita,” imbuh Setiawan.
Rumah edukasi maggot
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jabar Prima Mayaningtyas menjelaskan, kepedulian terhadap perlindungan Puspa dan Satwa Nasional terdapat dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 4 Tahun 1993.
“Diharapkan peringatan ini dapat mendorong partisipasi publik, dan peran aktif dari segenap pemangku kepentingan, masyarakat, dan juga sekolah dalam hal peningkatan kualitas lingkungan di Jawa Barat,” beber Prima.
Dalam HCPSN di Jabar, diluncurkan Rumah Edukasi Maggot sebagai bentuk kolaborasi pentaheliks dalam pengelolaan sampah organik skala perkantoran di Kawasan Kawaluyaan, Kota Bandung.
“Satu kilogram maggot, dapat menghabiskan sampah organik sebanyak lima kilogram, dalam waktu sekitar 24 jam. Dengan upaya pengurangan (sampah) di hulu ini, dengan komposisi 30 persen pengurangan di hulu dan 70 persen penanganan di hilir. Inilah salah satu upaya yang bisa kita lakukan,” ujar Prima.
Selain peresmian Rumah Edukasi Maggot, Sekda Jabar menyerahkan penghargaan kepada sejumlah pihak. Adapun penghargaan dan penerima penghargaan sebagai berikut:
1.Kategori Sekolah Berbudaya Lingkungan (Adiwiyata)
SDN 2 Banjar Kota Banjar, MI Negeri 1 Kabupaten Tasikmalaya, SMP Negeri 1 Tirtajaya Kabupaten Karawang. Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kabupaten Bogor, SMAN 1 Cisarua Kabupaten Bogor. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Kuningan, SMK Kehutanan Negeri Kadipaten Kabupaten Majalengka.
2. Kategori Individu/Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan
Forum Pemuda Peduli Kars Citatah Kabupaten Bandung Barat sebagai penyelamat lingkungan peraih Kalpataru tahun 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
3. Kategori Bank Sampah Induk Berbasis Masyarakat
Bank Sampah Induk Bangkit Bersama Kabupaten Bandung Barat.
4. Kategori Kota/ Kabupaten Terbaik Penyelenggara Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Pemkot Cimahi (Penyelenggara KLHS Terbaik RPJMD), Pemkot Sukabumi (Penyelenggara Terbaik KLHS – RT/RW), dan Pemkot Cirebon (Penyelenggara Terbaik KLHS -RDTR).
5. Kategori Program Kampung Iklim (Prokilim) Kota/ Kabupaten
Dusun Opat Kampung Cidadap Desa Padalarang KBH, sebagai Proklin Utama.
6. Kategori Dunia Usaha Peduli Lingkungan
Tolitama Propindo sebagai pemberdayaan masyarakat dalam bidang lingkungan, PT. Astra Internasional TBK sebagai pendukung terbaik kelembagaan program kampung iklim.
7. Kategori Kota/ Kabupaten Penyusun Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah yaitu Pemkab Bandung. (ytn)