BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Atalia Praratya Ridwan Kamil mengajak berbagai stakeholders. Mulai dari Polri, TNI, dinas terkait, dan masyarakat untuk bahu membahu melaporkan apabila terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Apalagi menurut laporan yang didapat dari, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar. Pada 2020 ada 300 laporan KDRT, kasus yang dilaporkan pun beragam, baik bersifat internal pribadi ataupun yang ketakutan untuk melapor, hingga menjadi fenomena gunung es.
“Tapi ini memang kondisi yang terjadi dan yang perlu kita ketahui, adalah kondisi KDRT ini adalah seperti fenonema gunung es. Bahwa di Jabar sendiri ada 300 di tahun 2020, yang mereka melapor. Kita tahu begitu banyak kasus KDRT, apalagi yang mereka anggap masalah yang itu adalah urusan internal tidak pantas disebarkan atau rasa takut itu banyak sekali pasti luar biasa,” ucap Atalia dalam rilis yang diterima PASJABAR, Jumat (26/11/2021)
Menurut Atalia, DP3AKB terus melakukan edukasi ke 27 kabupaten dan kota, hingga pelosok desa terkait keluarga. Apabila ada peristiwa KDRT, Atalia menyebut masyarakat bisa melaporkan melalui hotline 129 untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
“Sebetulnya, kami ini secara berjejaring, hanya belum merata ke semua kabupaten/kota sudah punya satgas KDRT di tingkat desa bahkan. Jadi memang ini harus kerja sama semua pihak tidak hanya DP3AKB tidak hanya pemerintah setempat apakah itu RT/RW. Kemudian juga desa termasuk juga disdukcapil,” tutup Atalia. (ytn)