HEADLINE

Stop Rokok untuk Cegah Penyakit Paru Obstruktif Kronis

ADVERTISEMENT

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, penyebab utama penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yaitu dari aktivitas  merokok. Sehingga hal itu sangat penting untuk disosialisasikan.

”Implikasi kesehatan, implikasi investasi manusia itu jadi terhambat dengan adanya paparan rokok pada anak-anak yang berusia 10 sampai 18 tahun yang menjadi PR kita semua,” kata Dante, dikutip dari laman kemkes.go.id, Senin (29/11/2021)

Melansir dari data riset kesehatan Kementerian Kesehatan, jumlah perokok di Indonesia masih sangat tinggi. Kira-kira 33,8% atau satu dari tiga orang di Indonesia merokok. Hal ini memberikan kontribusi pada kejadian PPOK yang besar.

Angka merokok dengan perokok pria, mempunyai proporsi yang besar sekitar 63% atau dua dari tiga pria di Indonesia saat ini merokok. Selain itu, peningkatan prevalensi merokok cenderung lebih tinggi pada kelompok remaja usia 10 sampai 18 tahun. Dari 7,2% naik menjadi 9,1% di tahun 2018 atau hampir satu dari 10 anak di Indonesia merokok.

Spesialis Kardiovaskular, Dr. Arto Yuwono Soeroto mengungkapkan, pasien yang menderita PPOK memiliki gejala keluhan saluran pernapasan yang menetap. Seperti batuk berdahak dan sesak nafas.

Gejala pernapasan tersebut bersifat menetap dan progresif, yang disebabkan karena adanya kerusakan saluran napas pada gelembung alveolus.  Atau kantung udara kecil di dalam paru-paru, yang menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida.

”Kerusakan tersebut disebabkan oleh pajanan dengan gas atau partikel berbahaya seperti merokok dan polusi,” ucap Arto.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), PPOK merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di dunia. Sebanyak 3,23 juta kematian di tahun 2019 dengan merokok sebagai penyebab utamanya.

Tahun 2020, Global initiative for Chronic Obstructive Lung Disease memperkirakan, secara epidemiologi di tahun 2060 angka prevalensi PPOK akan terus meningkat. Akibat meningkatnya jumlah angka orang yang merokok.

Di Indonesia berdasarkan data riset kesehatan dasar 2013, prevalensi PPOK mencapai 3,7% atau sekitar 9,2 juta jiwa yang mengalami PPOK. (ytn)

 

Yatti Chahyati

Recent Posts

Ambisi Ciro Alves di Laga Persib Vs Borneo FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penyerang Persib Ciro Alves tengah dalam motivasi tinggi. Ia sangat berhasrat tampil…

2 menit ago

Unpas dan IM3 Dorong Bakat Mahasiswa Lewat Collabonation

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Universitas Pasundan (Unpas) menjadi tuan rumah acara Collabonation Talent Hunt yang digelar…

32 menit ago

Pergerakan Harga Pangan: Daging Sapi Turun, Beras Premium Naik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pergerakan harga sejumlah komoditas pangan yang fluktuatif…

1 jam ago

KPU Kota Bandung Sosialisasikan Pilkada ke Kelompok Marginal

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - KPU Kota Bandung gencar melakukan sosialisasi Pilkada Serentak 2024 untuk meningkatkan partisipasi…

2 jam ago

Pujian Pelatih Persib Bojan Hodak untuk Borneo FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak melempar pujian terhadap Borneo FC. Tim asal…

2 jam ago

Bey Machmudin: KIJB 2024 Harus Berikan Dampak Nyata Bagi Publik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pemenang…

3 jam ago