BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kepala BNPB Suharyanto, mengatakan sampai pukul 09.20 WIB, Minggu 5 Desember 2021 pihaknya mendapatkan laporan 13 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021. Dua orang dari 13 orang korban jiwa, telah teridentifikasi. Keduanya berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Melansir laman BNPB, sebanyak 41 orang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya, mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan. Yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.
Sementara untuk korban mengungsi, BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sebanyak 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan, antara lain 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo.
Sebanyak 409 warga, mengungsi di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro. Serta 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
Sebaran awan panas
Erupsi ini menyebabkan Sebaran awas panas guguran, yang berdampak pada dua kecamatan. Antara lain Kecamatan Pronojiwo pada Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang. Kecamatan Candipuro pada Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.
Kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru, menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta Jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan. Jembatan ini menjadi akses penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang.
BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat wheel loader , untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa ini.
Selain itu, adapula delapan kecamatan dan beberapa desa, yang terdampak abu vulkanik. Kecamatan Ampelgading yaitu Desa Argoyuwono, Kecamatan Tirtoyudo pada Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari.
Juga Kecamatan Pagelaran pada Desam Clumprit, Kecamatan Wajak pada Desa Bambang, Kecamatan Kepanjen pada Desa Panggungrejo dan Mojosari. Termasuk Kecamatan Dampit pada Kelurahan Dampit, Kecamatan Bantur pada Desa Bantur dan Rejosari, dan Kecamatan Turen pada Desa Talok. (ytn)