BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, target penanganan pandemi COVID-19 saat ini untuk menurunkan laju penularan virus.
“Tujuannya menurunkan laju penularan. Kita harus melindungi Indonesia dari varian-varian baru. Teruslah Jawa Barat meningkatkan vaksinasi ke daerah-daerah. Jabar harus semangat untuk mencapai capaian target vaksinasi di Bulan Desember,” ungkap Budi dalam TechUpdate Spesial bertema “Sinergi Hadapi Pandemi Jabar Bangkit Lewat Inovasi” secara daring, Kamis (9/12/2021).
Menurutnya, salah satu langkah dalam penanganan pandemi ini, seperti inovasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar).
“Pikobar sangat bagus, saya harapkan tiap provinsi juga sampai kabupaten/kota, punya kayak Pikobar. Secara daily, bisa kita monitor,” kata Budi.
Seperti diketahui Pikobar diluncurkan satu hari setelah Jabar dideklarasikan darurat COVID-19. Setelah 16 hari kemudian, aplikasi Pikobar dirilis.
“Dua tahun ini penuh dinamika. Maret 2020 Jawa Barat warganya terjangkit COVID-19, dari sana Jabar harus membangun sistem informasi yang bagus. Alhamdulillah sampai sekarang, kita tetap berlangsung dan banyak sekali informasi berharga lebih transparan disampaikan kepada masyarakat,” terang Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja
Ia mengatakan dari 32 fitur di Pikobar, ada beberapa layanan yang cukup menarik seperti layanan multivitamin, obat, oksigen, dan layanan telekonsultasi serta untuk masalah kejiwaan di masa pandemi COVID-19.
Setiawan menjelaskan sampai saat ini, pengakses laman Pikobar mencapai 5,1 juta jiwa dan penginstal aplikasi Pikobar sebanyak 1,2 juta jiwa.
Lebih lanjut, Setiawan menyebutkan, selain melalui Pikobar. Setiap minggu, pihaknya berupaya untuk melaporkan kepada Gubernur, Forkopimda, baik provinsi maupun kabupaten dan kota, soal perkembangan penanganan COVID-19.
“Lalu kita juga membentuk liason officers (nara damping yang terdiri dari berbagai kepala dinas provinsi) yang berhubungan dengan 27 kabupaten/kota,” tegasnya. (ytn)