BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Direktur Utama Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Darwito, SH., Sp.B (K) Onk, menjelaskan RSA UGM mulai mengembangkan layanan medical tourism. Medical tourism sendiri merupakan layanan kesehatan atau medis, yang memanfaatkan destinasi pariwisata sekitar untuk kegiatan-kegiatan seperti terapi, healing, dan lain sebagainya.
Khusus untuk RSA UGM, program medical tourism yang dikembangkan adalah forest healing. Darwito mengatakan UGM mempunyai hutan Wanagama, atau hutan yang dikelola UGM. Hutan Wanagama sudah memiliki penginapan sendiri, kaya akan objek-objek hutan seperti sungai, jalur yang bisa digunakan untuk bersepeda, dan lain sebagainya.
Menurut Darwito, forest healing tersebut sudah dikembangkan di Jepang dan Korea Selatan. Untuk Indonesia, forest healing itu pertama kali dikembangkan UGM.
Darwito berharap setelah UGM berhasil mengembangkan medical tourism ini. Rumah sakit lain juga dapat mengembangkan program serupa dengan memanfaatkan potensi wisata daerah masing-masing, tidak harus hutan tetapi bisa pantai, pulau, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, Darwito menerangkan saat ini sudah menjadi rumah sakit yang mumpuni sebagai sebuah institusi layanan kesehatan. Sehingga sudah layak bagi RSA UGM, untuk memiliki inovasi program seperti medical tourism tersebut.
RSA UGM sudah terakreditasi, memiliki sistem manajemen profesional, serta memiliki tenaga-tenaga medis, seperti dokter, perawat, dan lain sebagainya. Yang sudah benar-benar ahli di bidangnya masing-masing.
“Contohnya semisal ada suatu kantor (tim) yang hendak melakukan perjalan wisata untuk meningkatkan produktifitasnya yang tengah mengalami penurunan, maka(kan) perlu healing, healing itulah yang kemudian kita garap. Sehingga nanti ketika sudah masuk waktu bekerja lagi, peserta dapat memiliki berstamina tinggi dan fresh daripada pergi traveling tanpa arah,” kata Darwito dikutip dari laman UGM, Senin (13/12/2021). (ytn)