BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis (PIIB) Universitas Pasundan (Unpas) mendapatkan kepercayaan dari Kemensos, untuk membantu pelaksanaan Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS). Program ini bertujuan menciptakan kemandirian pelaku usaha rintisan melalui inkubasi/pendampingan bisnis.
Target pendampingan kurang lebih sebanyak 100 tenant, yang merupakan Keluarga Penerima Manfaat-Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Mitra binaan merupakan pelaku usaha di bidang kuliner, konveksi, perdagangan, peternakan, kerajinan, dan jasa.
Berdasarkan hasil inkubasi tahap satu yang telah dilaksanakan sepanjang Agustus-Desember 2021. PIIB Unpas dan Tim Pelaksana ProKUS Kabupaten Karawang, menemukan beberapa kendala yang masih dihadapi para pelaku usaha.
Hal tersebut disampaikan dalam webinar nasional dan virtual expo bertajuk “Pemberdayaan Usaha Rintisan KPM-PKH dalam Menciptakan Kemandirian Usaha di Kabupaten Karawang”. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU dan dihadiri Dirjen Pemberdayaan Sosial (Dirjen Dayasos), Drs. Edi Suharto, M.Sc., Ph.D.
Acara ini dihadiri juga Ketua PIIB Unpas Ir. Farid Rizayana, MT., Sekretaris PIIB Unpas Dr. Dindin Abdurohim Brata Sonjaya, M.Si., Ahli Kemasan Ir. Thomas Gozali, MP., dan Ketua Pelaksana ProKUS Kabupaten Karawang Dr. Yuce Sariningsih, M.Si.
Ketua Pelaksana ProKUS Kabupaten Karawang Dr. Yuce Sariningsih, M.Si menjelaskan, permasalahan yang paling menonjol di antaranya pelaku usaha belum maksimal dalam melakukan pembukuan/pencatatan keuangan, serta membuat kemasan produk yang menarik dan bernilai jual.
“Penting bagi KPM untuk mendapat pendampingan dari mentor yang berpengalaman dan sudah mempunyai sertifikat pendamping UMKM. Kami bekerja sama dengan Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) untuk memberikan pelatihan mengenai pembukuan, pengemasan produk, dan pemasaran,” jelas Yuce, dikutip dari laman Unpas, Selasa (14/12/2021)
Pendampingan dilakukan semaksimal mungkin, agar KPM dapat mengembangkan usaha maupun membangun usaha rintisan untuk mendorong kesinambungan pendapatan. Mentor bertugas membimbing dan berkomunikasi secara intens, sehingga tumbuh kesadaran untuk menguatkan jiwa kewirausahaan sosial.
“Pelaksanaan pendampingan terdiri dari tiga tahap, yaitu pra-inkubasi, inkubasi, dan pasca-inkubasi. Pada pra-inkubasi, kami mengidentifikasi permasalahan tenant dan merincikan prioritas masalah, potensi, berikut peluangnya. Lalu inkubasi, berupa bimbingan teknis untuk meningkatkan skill. Terakhir, pasca-inkubasi, kami akan memfasilitasi dan mengevaluasi kemajuan tenant,” beber dosen prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Unpas,
Pengemasan produk
Ahli Kemasan dan dosen prodi Teknologi Pangan Unpas, Ir. Thomas Gozali, MP turut memaparkan tentang inovasi pengemasan produk. Guna menghasilkan produk makanan olahan yang bermutu, aman dikonsumsi, bergizi proporsional, halal, berselera, dan efisien.
Saat ini, PIIB Unpas dan Tim Pelaksana ProKUS Kabupaten Karawang tengah mengembangkan website dan aplikasi jagawarung.id. Untuk mengomunikasikan marketing, pengembangan produk, serta pengadaan kebutuhan bagi warung dan UMKM yang bisa diakses oleh mitra binaan dan umum.
Website Jaga Warung menyediakan alat/mesin kemasan, material kemasan, dan jasa cetak kemasan. Selain itu, menampilkan menu training yang berisi tutorial penggunaan alat, ide usaha, dan lain-lain. Ada juga menu desain grafis dan desain alat yang dapat dibuat secara sederhana di lokasi masing-masing, dan pemasaran produk mitra.
“Mudah-mudahan, ProKUS menjadi program yang berkesinambungan dan memberikan manfaat, terutama dalam meningkatkan income generating, supaya tidak lagi bergantung dari bantuan pemerintah,” tutupnya. (ytn)