BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — SMAN 25 Bandung menggelar pembelajaran Jabar Masagi melalui acara ‘Keprok 25’. Seperti diketahui Pemerintah Provinsi Jabar menggelar Webinar Festival Apresiasi Praktik Baik selama 5 hari (13-17 Desember 2021). Dengan menampilkan sekolah-sekolah di Jabar baik SMA, SMK maupun SLB yang sudah mempraktikkan program belajar Jabar Masagi sebagai pendidikan karakter di Jawa Barat.
“Keprok 25 adalah wadah unjuk kabisa atau bukti dari proses yang selama ini diajarkan kepada siswa. Kelas X menunjukkan hasil olahan makanan tradisional, kelas XI dan XII menampilkan kebolehan permainan tradisional dengan berbagai kreasi. Jadi semacam pentas seni dan bazar,” kata salah satu guru Pembimbing SMAN 25 Bandung, Jajang.
Salah seorang penanggap dalam webinar, praktisi pendidikan dari Jabar Masagi Ibe Karyanto menyebutkan, bahwa program Jabar Masagi ternyata bisa dilaksanakan yang sebelumnya diragukan.
“SMAN 25 ini sebagai contoh dan sekaligus bukti bahwa Jabar Masagi ternyata bisa dilaksanakan dengan baik bahkan dengan kreasi yang dikembangkan oleh guru dan siswa sendiri. Ini luar biasa menurut saya,” ujarnya.
Dini Haryati, siswa kelas XII SMAN 25 Bandung mengatakan, program Jabar Masagi memberinya banyak hal dan membawa perubahan rasa dan sikap siswa.
“Tentu saja saya dan teman-teman sangat senang dengan metode pembelajaran seperti ini, di mana kami mendapat pengalaman baru sisi lain dari setiap mata pelajaran,” ucapnya.
Menurut Dini, di SMAN 25 Bandung, Jabar Masagi diimplementasikan untuk semua siswa dari kelas X hingga kelas XII. Kelas X mendapat materi Praktik Baik dengan belajar kewirausahaan, sementara kelas XI dan XII mendapat materi tentang budaya daerah termasuk kaulinan dan kesenian tradisional.
“Dalam materi kaulinan tradisional perepet jengkol misalnya. Kami jadi bisa memahami tentang kekompakan, kerja sama, ketahanan fisik, strategi dan lain-lain, yang itu semua kami rasakan langsung bukan hanya sekadar teori,” ujar Dini. (ytn)