PASJABAR

Pemprov Jabar Minta Para Ibu Ajak Keluarga Tangani Sampah

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) meminta para ibu, untuk berperan dalam penanganan sampah dimulai dari keluarga.  Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menyatakan, ibu memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi sirkular pengelolaan sampah rumah tangga.

Menurut Setiawan, dalam rumah tangga, ibu dapat mendorong anggota keluarga untuk sama-sama mengurangi atau memilah sampah. Kemudian menyediakan fasilitas sampah dan mengedukasi anggota keluarga soal pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah.

“Peran-peran ibu-ibu sangat tinggi. Bagi yang keseharian di rumah ataupu yang dibantu asisten rumah tangganya, bisa memberikan arahan-arahan kepada yang ada di lingkungan rumah,” kata Setiawan dalam rilisnya, Rabu (22/12/2021).

Lebih lanjut, Setiawan menuturkan bahwa Provinsi Jabar, dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa. Berpotensi mengalami permasalahan sampah, apabila masyarakat tidak bijak dalam mengelola sampah.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Februari 2019, Indonesia menghasilkan 64 juta ton timbunan sampah setiap tahun. Dari jumlah tersebut, 60 persen di antaranya merupakan sampah organik dan 14 persen sampah plastik.

“Kalau kita tumpukan itu jauh lebih tinggi dari Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Hal ini masalah karena lahan kita untuk menampung sampah, apabila tidak dikelola sebelumnya, itu tidak pernah akan cukup memenuhi harapan kita,” imbuhnya.

Padahal, menurut Setiawan, sampah yang dihasilkan orang Indonesia pada umumnya adalah sampah organik yang sebenarnya bisa diuraikan oleh bakteri pengurai.

“Artinya kita punya harapan. Kita bisa mengolah sampah yang organik ini, misalnya, sejak dari rumah. Yang plastik bisa kita pilah, lalu kemudian sekarang sudah banyak bank-bank sampah yang mengambil dan deliver ke tempat-tempat pengolahan, khususnya untuk plastik,” ucapnya.

“Sekarang sudah banyak juga perusahaan-perusahaan, misalnya, yang bisa mengambil sifatnya electronic waste. Tapi yang terpenting bagaimana kita bisa mengelola dari rumah sebelum dibawa transporter,” imbuhnya.

Selain sampah organik dan plastik, Indonesia pun memiliki masalah soal sampah makanan atau food waste. Saat ini, Indonesia berpredikat sebagai pembuang sampah makanan terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi.

Belum memilah sampah

Setiawan membeberkan berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2020. Sekitar 50,8 % rumah tangga di Indonesia, tidak memilah sama sekali sampah. Sementara 48,2 % rumah tangga sudah mulai memilah.

 

Dari hasil survei, sekitar 79 %  rumah tangga merasa repot untuk memilah sampah, 17 % beranggapan sampah akan tercampur kembali di TPS/ TPA, 3 % menganggap tidak ada manfaat, dan alasan lainnya sebanyak 1 %.

Setiawan mengatakan, potensi ekonomi dari pengelolaan sampah terbilang besar. Ia pun mencontohkan hasil pengelolaan sampah plastik bisa menjadi campuran cairan aspal. Sebanyak tiga sampai lima ton sampah plastic, dapat diolah menjadi jalan sepanjang satu kilometer.

Kemudian, 15 ton sampah plastik mampu menghasilkan 7,5 megawatt. Lalu, cacahan biji plastik dapat diolah menjadi botol dan gelas plastik dengan omzet usaha hingga ratusan juta rupiah per bulan.

“Intinya, kita ingin mengubah paradigma pengelolaan sampah dengan mengurangi sampah. Yang utama reduce, reuse, recycle. Kuncinya sosialisasi dan edukasi,” katanya.

“Terakhir, baru menangani sampah, mulai dari pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemrosesan akhir. Inilah dibutuhkan kerja sama dengan banyak pihak,” pungkasnya. (ytn)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Mensos Soroti Tantangan Kesejahteraan Sosial untuk Generasi Muda

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyoroti sejumlah tantangan kesejahteraan sosial yang harus…

24 menit ago

Harga Pangan Terkini: Telur dan Ayam Naik, Beras Premium Turun Tipis

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat adanya fluktuasi harga sejumlah komoditas pangan pada…

1 jam ago

Disdukcapil Adakan Pencatatan Akta Perkawinan untuk 58 Pasangan di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung kembali menyelenggarakan kegiatan Pencatatan…

2 jam ago

Kemensos Hadirkan Sekolah Darurat untuk Siswa Penyintas Gempa di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kementerian Sosial (Kemensos) telah mendirikan sekolah darurat di delapan lokasi untuk memenuhi…

3 jam ago

Butuh Perpanjang SIM? Berikut Jadwal SIM Keliling di Kabupaten Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Jadwal layanan Mobil Surat Izin Mengemudi atau SIM Keliling di Kabupaten Bandung…

4 jam ago

Citarum Harum: Kualitas Air Jatiluhur Membaik, Wisata Meningkat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Perbaikan kualitas air di Bendungan Jatiluhur, yang dilakukan oleh Sektor 14 Satgas…

5 jam ago