JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan ada lima prinsip dakwah di media massa, agar terwujud Islam rahmatan lil alamin. Lima prinsip ini pun dapat menciptakan paket siaran agama yang lebih variatif dan inovatif, agar dapat mengundang minat pemirsa.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin mengatakan, pertama, kualitas da’i yang memiliki wawasan keislaman dan kebangsaan yang baik. Serta mampu menulis dan membaca teks Al Qur’an dan Hadis dengan baik. Kedua, menjunjung tinggi etika, hubungan antaragama, dan toleransi.
“Selain kualitas dai dan etika, prinsip dakwah di media yang ketiga adalah tidak memberi muatan politik praktis, dan tidak menjelek-jelekkan keyakinan umat lain,” tutur Kamaruddin dikutip dari laman kemenag, Senin (27/12/2021).
Keempat, penghormatan terhadap suku, ras, dan agama. Kelima, berorientasi kepada pembangunan akhlak dan jati diri bangsa.
Lebih lanjut, Kamaruddin menjelaskan, dakwah melalui televisi dapat menyatukan persepsi komunitas umat Islam dengan menerima pesan-pesan yang disampaikan secara bersama-sama dan seragam. Dakwah di televisi juga dapat meminimalisir pengaruh westernisasi, yang semakin marak digencarkan oleh media Barat.
Menurut Kamaruddin, televisi berperan penting bagi proses identifikasi nilai-nilai yang diterima masyarakat (khususnya umat Islam) yang terus berubah.
“Media-media dakwah memiliki arti dan kedudukan yang sangat penting karena menentukan tingkat keberhasilan dakwah. Bahkan dapat dikatakan, bahwa tingkatan keberhasilan dakwah berbanding lurus dengan keberadaan media dakwah,” imbuhnya. (ytn)