JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Proyek ruas jalan tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) telah memasuki penetapan pemenang pelelangan pengusahaan, oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Konsorsium selaku pemenang pelelangan, terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero Tbk (Konsorsium).
Serah terima surat penetapan pemenang lelang oleh Menteri PUPR yang diserahkan dari BPJT. Dalam hal ini dilaksanakan Kepala BPJT Danang Parikesit bersama Anggota BPJT Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi kepada konsorsium, pada Rabu (5/1/2022)
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pembangunan jalan tol Getaci merupakan proyek prioritas di era kepemimpinan Presiden Jokowi. Sehingga dengan telah ditetapkan pemenang pelelangan pengusahaan jalan tol ini, nantinya pelaksanaan konstruksi dapat memiliki hasil yang berkualitas.
“Sesuai pesan bapak Presiden Jokowi serta Menteri Basuki, pada tahun 2022 ini adalah tahun kualitas. Kita semua mengharapkan pekerjaan proyek tol ini, memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional,” katanya seperti dikutip PASJABAR dari laman bpjt, Kamis (6/1/2022).
Jalan Tol ini akan menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah, yang memiliki total panjang 206,65 Km dan nilai investasi sebesar Rp.56 triliun. Jalan tol Getaci nantinya memilki 10 simpang susun (SS) yakni SS Majalaya, SS Nagreg, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.
Anggota BPJT Unsur Profesi, Koentjahjo Pamboedi menjelaskan ruas tol Getaci pada tahap konstruksi dan operasi dibagi menjadi dua bagian. Tahap 1 Gedebage – Tasikmalaya, dan konstruksinya dilakukan pada 2022 sampai selesai 2024. Kemudian tahap 2 selanjutnya dari ruas Tol Tasikmalaya – Cilacap pada 2027, diperkirakan selesai tahun 2029 dan nantinya terdapat jeda pengoperasian sekitar tiga tahun.
“Dengan adanya jeda schedule konstruksi tersebut, sehingga financial close untuk investasi ruas tol ini dapat dilakukan dua kali. Yakni kebutuhan ruas Gedebage – Tasikmalaya terlebih dahulu, kemudian Tasikmalaya – Cilacap,” sambung Koentjahjo. (ytn)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) memastikan bahwa aksi terorisme…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penyerang Persib Ciro Alves tengah dalam motivasi tinggi. Ia sangat berhasrat tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Universitas Pasundan (Unpas) menjadi tuan rumah acara Collabonation Talent Hunt yang digelar…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pergerakan harga sejumlah komoditas pangan yang fluktuatif…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - KPU Kota Bandung gencar melakukan sosialisasi Pilkada Serentak 2024 untuk meningkatkan partisipasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak melempar pujian terhadap Borneo FC. Tim asal…