BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Prof. Dr. Frank Roesl dari German Cancer Research Center, Hidelberg mengungkapkan pada 2020, terdapat kasus baru kanker sebanyak 9.2 juta kasus per tahun pada perempuan dengan mortalitas (rata-rata kematian) 4.4 juta kasus. Sedangkan pada pria terdapat kasus baru sebanyak 10.1 juta kasus per tahun dengan mortalitas 5.5 juta kasus. Maka pria lebih berisiko terkena kanker.
“Penyebab dari kanker adalah secara endogen dan eksogen. Kanker karena endogen disebabkan oleh kecenderungan genetik seperti kanker kolon serta kanker payudara. Inflamasi kronik yang disebabkan oleh datangnya penyakit yang dapat mengubah sel menjadi sel kanker. Kanker karena eksogen dapat terjadi akibat zat karsinogenik seperti kanker kulit melanoma, iradiasi oleh sinar UV yang menyebabkan kanker kulit melanoma, dan infeksi oleh virus,” terangnya seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Sabtu (8/1/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan pada saat ini kontribusi kanker tahunan akibat infeksi adalah 20 persen. Konsep yang perlu dipahami adalah kanker merupakan proses bertahap, yaitu normal menuju inisiasi, menjadi pre-cancer yang bertahap mulai dari mild, moderate, severe, sampai cis, dan akhirnya menjadi kanker.
Penyebab dari kanker dapat bervariasi, bentuk dari kanker juga dapat bervariasi. Maka pada saat ini personalized medicine sedang berkembang pesat. Penanganan dari kanker juga bervariasi, pertama adalah operasi pengangkatan tumor. Kedua adalah kemoterapi untuk membunuh residual, radiasi, imunoterapi, stem cell atau bone marrow transplant, terapi hormon. Terakhir adalah cancer reversion strategy berdasarkan fase dari kanker, dilakukan induksi dengan faktor atau mengunakan metode epigenetik.
Pada saat sitoplasma adalah tumor, maka sel akan diprogram menjadi mati. Harapan yang ingin didapatkan adalah sel akan menghasilkan sitoplasma yang normal dengan nukleus yang tumor. Jika lingkungan sitoplasma tidak menjadi tumor, maka sel akan menjadi normal. Cara lain adalah dengan pengawasan kekebalan (immune surveillance) yang mengamati tumor dingin menjadi tumor panas agar sistem imun dapat sel imun seperti sel T dapat melakukan apoptosis. (ytn)