JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dengan PT LX International Indonesia, Asosiasi Game Indonesia (AGI), dan Cipta Adikarya (Cakra) bersinergi memperkuat kompetensi sumber daya manusia (SDM) vokasi bidang gim lokal dan pemograman dengan basis kemitraan bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan asosiasi.
Kerja sama yang dilakukan mencakup paket link and match 8+i, di antaranya penyusunan kurikulum bersama, pembelajaran berbasis project riil (PBL), ketersediaan pengajar dari DUDI. Pemagangan, sertifikasi kompetensi berstandar DUDI, pelatihan, pengembangan riset terapan, penyerapan lulusan, serta pemberian beasiswa atau ikatan dinas dari DUDI.
Selain itu, secara khusus pada kerja sama dengan AGI dan Cakra akan fokus pada pengembangan industri gim lokal, yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan selama ini PT LX International Indonesia, merupakan salah satu DUDI yang aktif memberikan kontribusi berupa pelatihan dasar-dasar pemograman python. Untuk pendidik maupun peserta didik di SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi.
Gim asing
Tercatat, sudah ada 400 siswa dari 26 SMK di Pulau Jawa, telah mengikuti program yang menjadi bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT LX International Indonesia.
“Sedangkan untuk pengembangan industri gim lokal, saat ini sedang gencar dilaksanakan pemerintah dengan tujuan mengenalkan pada dunia internasional. Indonesia bukan sekedar pasar, tapi juga dapat menjadi pelaku industri dalam industri gim. Saat ini 99 persen gim yang ada di Indonesia merupakan gim asing,” kata Wikan seperti dikutip PASJABAR dari laman kemdikbud, Senin (10/1/2022).
Kemendikbudristek, sambung Wikan, pada pengembangan gim lokal Kemenkomarves terlibat di dua kelompok kerja, yaitu pengembangan SDM dan investasi. Dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berfokus dalam kelompok kerja pengembangan SDM, yang dilaksanakan melalui implementasi kurikulum link and match 8+i, yakni diawali dengan kerja sama dengan AGI dan Cakra.
“Manfaat kerja sama ini memberikan peluang baik bagi PT LX International Indonesia dalam memilih talenta unggul untuk bersumbangsih di perusahaannya, sedangkan bagi AGI dan CAKRA dapat membentuk talenta-talenta di bidang pengembangan video gim dan menciptakan 100 gim lokal baru setiap tahunnya,” sebutnya.
Naik 30 persen
Peluang pendidikan vokasi untuk memenuhi target 3.000 talenta dan 100 gim lokal dari Kemenkomarves, semakin terbuka dengan adanya dua program unggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Yakni Program SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) dan Program Matching Fund Vokasi.
Wikan mengungkapkan, kedua program tersebut memiliki anggaran yang memadai untuk dimanfaatkan insan vokasi tanah air, dalam menciptakan gim lokal yang menarik dan potensial.
“Potensi pengembangan bidang game dan apps dilakukan di SMK dan perguruan tinggi vokasi. Seperti di PENS, Polimedia, dan juga perguruan tinggi akademik yang memiliki program pendidikan vokasi,” imbuh Wikan.
Ketua Umum AGI, Cipto Adiguno menjelaskan bahwa industri gim lokal kini tengah mengalami perkembangan cukup pesat, terlebih di masa pandemi. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, kebutuhan akan talenta di bidang game dan apps juga semakin meningkat.
“Industri game saat ini terus tumbuh di Indonesia, apalagi di masa pandemi naik 30 persen. Industri game sendiri adalah media yang perkembangannya unik, karena terikat dengan teknologi yang semakin berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga dibutuhkan pula SDM yang bisa menginguti perkembangan tersebut,” terangnya. (ytn)