BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Sains (SITH-S) ITB mengembangkan hand sanitizer organik bernama Eco-Tizer yang berbahan dasar limbah hasil tani.
Kegiatan ini dilakukan di Desa Cikidang Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pembuatan Eco-Tizer itu merupakan hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa pada 6–14 November 2021 lalu. Dengan melibatkan warga desa, untuk bisa membuat penyanitasi berbahan organik yang berasal dari sisa panen mereka.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Seluruh tim sudah melakukan tes swab sebelum pergi ke desa. Kegiatan ini diawali dengan pembuatan eco-enzyme selama 8-10 hari.
Eo-enzyme berasal dari limbah tani warga berupa selada, yang sudah jatuh bagian luarnya. Setelah eco-enzyme selesai dibuat, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan hand sanitizer berbasis eco-enzyme.
Dengan program ini, diharapkan masyarakat dapat meneruskan pembuatan hand sanitizer berbasis Eco-enzyme untuk mengatasi beberapa permasalahan yang ada secara berkelanjutan.
Dalam kegiatan ini pula, masyarakat mendapatkan prototipe hand sanitizer berbasis Eco-enzyme yang telah dibuat sebelumnya. Setelah Eco-Tizer ini berhasil dibuat, tim yang dipimpin Afina Naufal Nur Islami ini berencana melakukan uji anti-mikroba dengan mikroba uji Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans.
“Harapannya Eco-Tizer ini bisa berperan menjadi produk lokal yang bermanfaat bagi banyak orang. Ke depannya semoga Eco-Tizer ini, bisa dikembangkan menjadi produk komersil,” ujar Afina seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Senin (10/1/2022). (ytn)