HEADLINE

Dua Desa di Garut Terendam Banjir, 218 KK di Bandung Barat Terdampak Puting Beliung

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dua bencana terjadi terjadi di dua daerah berbeda di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung Barat.

Di Garut, dua desa di Kecamatan Selaawi dilaporkan terendam banjir sejak Kamis (13/1/2022), yaitu Desa Mekarsari dan Putrajaya. Tinggi muka air mencapai 50 sentimeter.

Saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Garut masih mendata jumlah rumah dan fasilitas umum yang terdampak. Namun, sejauh ini, belum ada laporan warga yang mengungsi.

Selain itu, banjir di beberapa titik berangsur surut. Meski demikian, warga diminta siap siaga jika terjadi banjir susulan.

Di Kabupaten Bandung Barat, dilaporkan sebanyak 218 Kepala Keluarga (KK) terdampak angin puting beliung yang melanda Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat yang terjadi pada Selasa (11/1/2022) pukul 15.00 WIB.

Angin puting beliung disertai hujan lebat menyebabkan sebanyak 195 unit rumah rusak ringan, 23 unit rumah rusak sedang, dan dua fasilitas umum terdampak.

Merespon kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna penanganan korban jiwa maupun materil. Petugas juga melakukan pembersihan pohon-pohon yang tumbang dan menimpa rumah maupun menghalangi akses jalan.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui kanal media sosial resminya @infobmkg mencantumkan, wilayah provinsi Jawa Barat sebagai salah satu wilayah yang masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang dalam periode 13-15 Januari.

“Dengan adanya peringatan dini yang dikelaurkan BMKG tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung maupun tanah longsor,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Jumat (14/1/2022).

Adapun langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan seperti melakukan susur sungai bersama para ahli untuk membersihkan material yang menghambat aliran air. Pemantauan dan pemeliharaan kondisi tanggul, serta memantau peningkatan debit air ketika wilayah pemukiman diguyur hujan lebat. (ors)

 

 

Yatni Setianingsih

Recent Posts

Ternyata Makassar hingga Sumedang Tercatat Paling Panas di Asia Tenggara!

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Analisis terbaru dari Climate Central mengungkapkan bahwa empat kota di Indonesia, yaitu…

47 menit ago

Pj Gubernur Jabar: Edukasi Bencana Harus Gencar, Siapkan Peralatan Darurat Lebih Baik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengungkapkan bahwa penanganan korban…

2 jam ago

Kalahkan Jakarta, Jawa Barat Kumpulkan 538 Medali di PON XXI Aceh – Sumut

WWW.PASJABAR.COM -- Jawa Barat resmi menyabet status sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON)…

13 jam ago

Mapag Hujan: Aksi Bersih Sungai Menyambut Musim Hujan di Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung mengadakan kegiatan Mapag Hujan (Maraton Bebersih Walungan dan Susukan)…

14 jam ago

Jangan Sembarang Gula! Ini Jenis Gula yang Baik untuk Penderita Diabetes

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.…

15 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

16 jam ago