BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– PT Katalis Sinergi Indonesia dan PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi menggelar Penandatanganan Kontrak Perjanjian Pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih pada Jum’at (14/1/ 2022) di Vila Merah ITB, Jalan Taman Sari Kota Bandung.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Rekayasa Kontruksi, Hendra Jayusman mengungkapkan bahwa kontrak pembangunan Pabrik Katalis Engineering Procurement and Construction (EPC) ini akan berlangsung selama 13 bulan.
“Untuk penandatanganan kontrak bersama dengan PT Katalis baru pertama kalinya, kami berharap pembangunan ini akan berjalan sesuai rencana selama 13 bulan, bahkan kalau bisa 12 bulan akan lebih baik,” ujarnya kepada PASJABAR.
Hendra mengatakan bahwa pembangunan tersebut akan dilakukan di lahan seluas 2 hektar di kawasan Pupuk Kujang Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat.
“Pabrik Katalis ini didesain oleh Tim ITB, dan kami yang mengeksekusi bangunan dari nol hingga nanti dapat beroperasional, semoga prosesnya dapat berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Adapun Direktur Utama PT Katalis Sinergi Indonesia Achmad Setiawan mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik Katalis Merah Putih ini dapat mendorong kemandirian katalis di Indonesia.
“Ini adalah pembangunan pabrik katalis pertama dengan resep dan desain Indonesia, harapannya tentu menunjang kemandirian katalis nasional, karena selama ini kita sangat tergantung dari import, kita ingin Indonesia bisa menggunakan katalis hasil produksi kita sendiri,” ujarnya.
Achmad menegaskan bahwa hal ini adalah langkah awal untuk melebarkan sayap ke depan, yang mana Institut Teknologi Bandung (ITB) juga turut serta dalam pengembangan formulanya.
“Memang ini adalah hal yang cukup menantang, kita mulai memproduksi sendiri, tapi berkat kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk teman-teman ITB yang luar biasa, kami yakin ke depan dapat terlaksana sesuai rencana,” tandasnya.
“Perkembangan katalis masih memerlukan dukungan semua pihak baik pemerintah, pemegang saham dan stakeholder lain,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Produksi dan Riset PT katalis Sinergi Indonesia, Elvianto Riendra menambahkan bahwa proyek ini sebetulnya sudah direncanakan sejak lama.
“Kami ingin membangun pabrik katalis yang sepenuhnya hasil karya putra putri Indonesia sehingga kita tidak selalu tergantung dengan produk import,” tandasnya.
Hal ini sambung Elvianto karena peran katalis sangat signifikan, katalis merupakan suatu zat yang dapat mempercepat dan mengarah kan reaksi kimia supaya menghasilkan produk yang di inginkan.
“Hampir sembilan puluh persen proses di industri kimia melibatkan katalis sehingga peran katalis sangat penting untuk pengembangan industri petrokimia, perminyakan dan industri kimia lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB, Ahmad Faizal mengatakan bahwa ITB sangat mendukung hadirnya pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih.
“Kami sebagai BPUDL ITB sangat mendukung pembangunan pabrik katalis, dan kami juga turut melakukan penelitian laboratorium dan inovasi, untuk selanjutnya mencoba mengembangkan investasi komersialisasi dari pabrik katalis ini,” tambahnya.
Ahmad Faizal menyebut bahwa pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih adalah sebuah proyek strategis di tingkat nasional, yang kehadirannya sangat dibutuhkan.
“Modal pertama pabrik katalis ini yakni 1 juta USD, dengan inovasi produk yang dihasilkan akan kami dikomersialkan, ini menjadi tanggung jawab dan pengelolaan BPUDL ITB,” tandasnya. (tiwi)