JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wikan Sakarinto mengungkapkan terjadi peningkatan lulusan SMK yang bekerja, melanjutkan studi, dan wirausaha (BMW).
Hal ini berkaitan dengan penerapan program Merdeka Belajar – SMK Pusat Keunggulan (PK) dan Merdeka Belajar Vokasi.
“Dari 2019 hingga 2021, terdapat tren peningkatan BMW (bekerja, melanjutkan studi, dan wirausaha) cukup baik. Penerapan teaching factory di SMK juga meningkat. Ini sangat baik karena teaching factory merupakan level yang spesial yang mendukung link and match,” kata Wikan seperti dikutip PASJABAR dari laman kemdikbud, Senin (17/1/2022).
Selain itu, lanjutnya, jumlah praktisi industri yang mengajar di SMK sebanyak 50 jam per semester juga meningkat sebesar 20 hingga 40 persen.
Program SMK PK bertujuan, untuk menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha. Melalui keselarasan pendidikan vokasi, yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja. Sekolah yang terpilih dalam program ini, diharapkan menjadi rujukan serta melakukan pengimbasan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kinerja SMK di sekitarnya.
Kepala SMKN 1 Batam, Lea Lindrawijaya Suroso, merasakan manfaat besar dari program SMK PK, terutama dalam pembentukan sumber daya manusia yang unggul.
“Respons stakeholder kian kuat hingga menambah kelas industri. Alhasil, transfer industri ke guru maupun siswa berdampak pada mutu sekolah,” ujarnya.
Lea menjelaskan, dengan kurikulum SMK PK saat ini, para peserta didik akan merasa lebih bahagia dalam pembelajaran.
“Dengan catatan, pola berpikir lama pengajar harus berubah dan menguatkan semua mata pelajaran,” tegasnya. (ytn)












