PASJABAR

Ekowisata Situwangi, Destinasi Wisata Baru di Ciamis

ADVERTISEMENT

CIAMIS, WWW.PASJABAR.COM Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan obyek wisata Situwangi hasil revitalisasi, di Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Sabtu (19/2/2022).

Kini, situ seluas 5 hektare tersebut tak hanya punya fungsi ekologi saja tapi juga sosial yang bernilai ekonomi yakni ekowisata.

“Ini aspirasi warga waktu dulu saya datang ke sini, lalu saya pikirkan revitalisasinya dan memang yang namanya ekologis harus punya fungsi sosial juga untuk meningkatkan kebahagiaan dan ekonomi khususnya pariwisata,” katanya.

Revitalisasi Situwangi yang dirancang sendiri oleh Ridwan Kamil dikerjakan selama tujuh bulan dengan biaya bersumber dari APBD Jabar.

Perubahan Situwangi begitu kentara. Sebelum direvitalisasi Situwangi hanya digunakan untuk irigasi sawah dan aktivitas memancing warga. Kini sejumlah fasilitas hadir seperti jalur pejalan kaki, menara pandang, fasilitas olahraga, area pertunjukan seni, tugu macan, gazebo, restoran hingga untuk resepsi pernikahan luar ruangan.

Ia memastikan, walaupun fungsi sosialnya ditingkatkan namun fungsi airnya terjaga dengan baik.

“Hari ini sudah diperlihatkan fungsi airnya terjaga dengan baik tidak ada perubahan lalu fungsi sosialnya kita hadirkan dirapikan,” kata Ridwan Kamil.

Ia meyakini, Situwangi akan menjadi destinasi wisata terbaik di Ciamis. Apalagi mendatang pihaknya akan menambah fasilitas perahu berukuran besar dan penyediaan homestay. Pelebaran jalan masuk juga akan dilakukan oleh Pemkab Ciamis agar kendaraan besar seperti bus bisa terfasilitasi.

“Ini akan jadi destinasi wisata situ terbaik di Ciamis, seiring waktu perahu dan lainnya akan ditingkatkan,” ucapnya.

Ia meminta pengelola wisata Situwangi untuk berkomitmen agar tidak ada komplain dari wisatawan yang berkunjung.

“Untuk manajemen pastikan harus zero complain tourism,” pintanya.

Selain itu, walaupun angka kasus penularan COVID-19 di Ciamis masih terbilang rendah, Kang Emil meminta wisatawan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Pengelola pun diminta untuk tegas bagi pelanggar prokes.

“Karena masih omicron tentunya prokes harus dijaga untuk memastikan semua dalam keadaan sehat. Si pengelola wisata mengatur proksenya jangan terlalu ngumpul,” pungkasnya. (*/ytn)

Yatni Setianingsih

Recent Posts

WJIS 2024, Jawa Barat Alami Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…

14 menit ago

Pelajaran untuk Persib Usai Dipermalukan Port FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menelan pil pahit. Melawan Port FC dalam laga perdana Grup F AFC…

2 jam ago

Pengungsi Gempa Cibeureum Antre Panjang Demi Minuman Hangat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan pengungsi gempa di Cibeureum, Kabupaten Bandung, rela mengantre panjang demi mendapatkan…

3 jam ago

Tenda Terpasang, Pengungsi Gempa Kertasari Masih Kekurangan Bantuan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Lebih dari 10 tenda pengungsian telah dipasang di lokasi evakuasi korban gempa…

3 jam ago

Port FC Permalukan Persib di Si Jalak Harupat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menuai kekalahan saat menjamu Port FC dalam laga perdana Grup…

3 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

4 jam ago