Categories: Uncategorized

Ade Rai Sebut Ada Hikmah di Balik Pandemi COVID-19

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Hikmah pandemi, masyarakat lebih sadar perilaku hidup sehat, untuk menjaga agar tidak mudah terpapar dan terserang flu. Hal ini diakui atlet binaraga sekaligus selebriti Ade Rai.

“Bagaimana cara tidak terpapar batuk pilek dan sebagainya mau sampai kapan tidak akan terjadi. Tapi hikmahnya jadi ingin hidup sehat, keinginan belajar sehat tinggi” ujar Ade Rai, yang ditemui  usai Bandung Menjawab, Jumat (4/3/2022).

Menurut Ade, mengubah perilaku sehat selain dengan olahraga rutin dan teratur, juga mengonsumsi makanan alami pun sangat disarankan. Dan terpenting membiasakan diri berpuasa, agar tubuh tidak hanya menerima saja.

“Makanya ada ungkapan makanan paling sehat di dunia itu makanan Jepang. Dan di Indonesia makanan Sunda karena mendekati alami, sayuran langsung petik, lalapan, sambel dadakan, ikan di pepes, nah makanan alami itu yakni menyerupai aslinya. Kalau makan ayam tapi diproses dulu vitamin hilang,” ucapnya lagi seraya mengajak untuk mulai belajar pola hidup sehat.

Ade mengakui, rajin berpuasa merupakan hal yang baik. Selain juga harus diimbangi dengan olahraga yang cukup.

“Sebenarnya berpuasa itu bagus sekali, kita kan kerjaan makan mulu. Lalu lakukan olah raga sederhana lari, jalan kaki atau sesuatu mendekat dengan alam yang menyenangkan. Jangan sampai makin tua tulang keropos, push up, sit up,  itu bisa dilakukan,” tuturnya.

Untuk yang sekarang mengalami insomnia atau sulit tidur, menurut Ade itu karena hormon kortisolnya hadir dan hormon tidurnya turun akibat hormon tidur kurang ditambah stres memudahkan virus masuk.

“Kalau hormon stresnya tinggi melantoninya gak bisa hadir, berati harus naikin gula dibadannya, gula naik insulin naik, insulin naik lemak naik, dan gara-gara stres lari kemakanan itu sebabkan mudah sakit,” ungkapnya.

Sementara itu dokter nutrisi klinik Pratama Seruni dr Prama Aditya mengatakan, penyebab mudahnya tubuh terpapar COVID-19 karena banyak faktor di antaranya asupan makanan kurang bagus, olahraga tidak teratur, stres, dan kurang tidur.

“Siapa yang pengen tidak kena kan, tetapi dengan hidup sehat biasanya gejala ringan makanya sekarang banyak OTG,” ucapnya.

Masih kata Prama kombinasi semua penyebab terpapar itu dominan dari makanan.

“Olahraganya baik, tidur baik tapi makanan jorok. Jadi pilih makanan yang tidak menaikan peradangan, seperti makanan tepung itu cukup makanan figuran jangan makanan pokok,” sarannya. (put)

Yatni Setianingsih

Recent Posts

Persaingan Group C yang Semakin Ketat dan Penuh Intrik

WWW.PASJABAR.COM -- Persaingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 khusus Grup C Zona Asia sangat…

20 detik ago

AFC Tanggapi BFA yang Menolak Bermain di Indonesia

WWW.PASJABAR.COM -- AFC atau Konfederasi Sepak Bola Asia telah merespon permohonan Asosiasi Sepak Bola Bahrain…

15 menit ago

Raker Paguyuban Pasundan, Transformasi Paguyuban Pasundan Menuju Indonesia Emas 2045

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar rapat kerja (Raker) Paguyuban Pasundan bertema Transformasi…

44 menit ago

Satu Tahun Beroperasi, Kereta Cepat Whoosh Angkut 5,8 Juta Penumpang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat pencapaian signifikan dengan mengangkut 5,8…

1 jam ago

Belantara Foundation dan Jepang Tanam Bibit Pohon Langka di Riau

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Belantara Foundation bersama mitra dari sektor swasta Jepang melaksanakan penanaman bibit pohon…

2 jam ago

Mahasiswa Unpas Keisya Hasna Auliya Raih Perak di Peparnas XVII Solo 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Keisya Hasna Auliya, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)…

3 jam ago