BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Mahasiswa Teknik Geologi ITB berhasil memborong juara pada International Scientific Paper Competition SPACE UP 4.0 Pertamina University, yang digelar pada 20 Februari 2022. Mereka mendapatkan anugerah juara pertama sekaligus presentasi terbaik. Tim ini diperkuat oleh Karina Aerielle, Rismawan Nurhuda, dan Yusuf Fadhila.
Tahap pertama diawali dengan pengumpulan abstrak pada Desember lalu. Selanjutnya, sekitar 60 tim terbaik berhasil lolos dan mengumpulkan paper yang lengkap. Mereka berhasil mengungguli para pesaing lainnya dengan paper yang berjudul “Analisis Hidrogeologi dan Pemetaan Rute Perpipaan Air PDAM Optimal Menggunakan Metode Least-Cost Path Analysis untuk Mengatasi Bencana Kekeringan di Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen”.
“Jenar merupakan wilayah yang terdampak kekeringan paling parah di Jawa Tengah, apalagi ketika musim kemarau. Tempatnya terpencil dan belum terjangkau dengan PDAM. Ketersediaan air tanah sangat minim sehingga sumur Pamsimas yang dibangun jadi useless,” kata Karina seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Selasa (8/3/2022).
Analisis hidrogeologi dilakukan untuk mengetahui penyebab sumber air di Jenar yang minim dan tergolong payau. Mereka mengupas dari segi historis dan geokimia.
“Dari sisi sejarah pembentukan, Jenar dulunya merupakan daerah laut dan terjadi pengangkatan sehingga air laut tersebut terjebak ke dalam akuifer. Dampaknya, air tanah akan terasa asin,” kata Rismawan.
Sementara dari segi geokimia, kadar TDS (Total Dissolve Solid) dan pH air tanah daerah itu melebihi batas normal air bersih yang ditetapkan Kemenkes. Hal ini menyebabkan kadar salinitasnya di atas rata-rata air tawar pada umumnya.
Perpipaan air bersih dari PDAM belum mampu menjamah Jenar karena faktor topografi dan kelerengan yang menyulitkan.
“Karena itu, kami mengusulkan Least-Cost Path Analysis yang mampu mencari jalur perpipaan PDAM paling efektif. Hal ini didasarkan beberapa parameter, seperti peta DEM (Digital Elevation Model) dan kelerengan. Beberapa parameter yang digabungkan akan mengatur persentase prioritas pembuatan jalur,” beber Rismawan.
Karina menyebut, untuk membuat analisis tersebut mereka mengandalkan pengolahan data dengan software ArcMap dan QGIS.
Persiapan matang telah dilakukan sejak pertengahan Desember 2021. Mereka sempat mengunjungi Jenar untuk melihat kondisi langsung. Kegiatan lain yang dilakukan adalah studi literatur, wawancara, dan penguasaan perangkat lunak. Keterbatasan data dan sarana pengolahnya tak menyurutkan semangat mereka untuk memaksimalkan hasil penelitian ini.
Urgensi permasalahan yang tim ini angkat cukup besar. Paper yang disajikan lebih spesifik dan mudah dipahami sehingga menjadi poin plus.
“Fokus kami adalah problem solving permasalahan yang nyata,” jelas Rismawan.
Mereka berniat untuk terus melanjutkan publikasi paper ini dengan riset yang lebih mendalam. (*/ytn)
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Banjir kembali melanda Dayeuhkolot dan Bojongsoang meski sudah dibangun berbagai infrastruktur…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa guru adalah pahlawan sejati dalam pidatonya…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah menyelesaikan pendistribusian logistik Pilkada Serentak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut dengan antusias kehadiran beberapa legenda sepak…