BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sesepuh Jawa Barat Popong Otje Djunjunan memaknai peringatan Bandung Lautan Api ke-76 tahun ini, sebagai ajang untuk membuktikan seluruh warga Kota Bandung mencintai Bandung dengan cara dan perannya sendiri.
“Siapapun kita, tunjukan bahwa kita mencintai Kota Bandung. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menjadi yang terbaik sebagaimana kondisi kita sekarang,” ujar Anggota DPRD RI dari Fraksi Partai Golkar tersebut, kepada wartawan Rabu (23/3/2022).
Wanita yang akrab disapa Ceu Popong ini mengatakan, memang ada perubahan yang dilihatnya, jika membandingkan pemuda zaman sekarang dan pemuda di eranya.
“Ya bagaiamanapun juga, pasti ada perbedaan antara pemuda dulu dan sekarang. Yang jelas karena di Kota Bandung ini banyak pendatang, karenanya banyak pengaruh yang masuk baik itu pengaruh buruk dan pengaruh baik,” jelasnya.
Popong mengatakan, banyak pendatang yang berperilaku buruk dengan membuang sampah tidak pada tempatnya, atau bahkan merusak lingkungan Kota Bandung.
Padahal, lanjutnya Popong mengaku sering mengingatkan kepada para pendatang di Kota Bandung agar bisa menjaga Kota Bandung, harus bisa mengikuti pepatah di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya sama-sama menjaga dan mencintai Kota Bandung.
“Tapi yang mau bagaimana lagi, warga Kota Bandungnya sendiri sering melakukan itu (hal-hal yang buruk,red) juga,” kelekar Popong.
Di sisi lain, Popong mengingatkan, bahwa Kota Bandung ini bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga merupakan kota yang terbuka yang tidak bisa melarang siapapun masuk ke kotanya.
“Kecuali kalau kita negara terpisah, sehingga kita bisa punya aturan sendiri. Dan untuk masuk ke Bandung perlu paspor,” canda Popong.
Popong juga mengingatkan, sebagai warga Kota Bandung, harus bisa menjaga kebanggaan Kota Bandung di mata nasional terlebih di mata dunia internasional. Popong menceritakan, bagaimana sambutan meriah diberikan kepadanya jika sedang melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Jadi kalau kami sedang melakukan perjalanan ke luar negeri, kan kami memperkenalkan diri masing-masing. Kalau anggota dari daerah lain mempernkenalkan diri paling hanya tepuk tangan, tapi kalau Ceu Popong memperkenalkan diri dan mengatakan berasal dari Bandung, pasti akan mendapatkan sambutan meriah. Hal ini menunjukkan, Kota Bandung ini punya hal-hal yang istimewa dibandingkan kota lain di Indonesia,” paparnya.
Popong yakin salah satu yang istimewa dari Kota Bandung adalah sejarahnya mempertahankan Kota Bandung sampai membakar kotanya sendiri daripada harus dijajah.
Hal tersebut, merupakan harga diri dan bentuk warga Kota Bandung tidak ikhlas kotanya dijajah.
Melawan COVID-19
Sementara itu, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana memaknai peringatan BLA tahun ini masih seputar perjuangan melawan pandemic COVID-19.
“Perjuangan kita sekarang tidak seberat para pahlawan, makanya kita harus bisa menunjukkan bahwa kita mampu Bersatu melawan COVID-19,” terang Yana.
Meski banyak agenda tahunan yang masih belum bisa digelar dalam penyambut BLA tahun ini, Yana mengatakan tidak ada penurunan semangat dalam memaknai BLA tahun ini.
“Memang untuk pawai obor yang biasanya digelar, tahun ini masih belum boleh. Tapi ya itu tidak mengurangi makna BLA tahun ini ya,” terangnya.
Sebagai rangkaian peringatan BLA, Yana beserta Forkopimda dan beberapa orang pejabat di lingkungan Pemkot Bandung, ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Cikutra. Pada kesempatan tersebut, Yana menyempatkan diri berziarah ke makam ayahnya. (put)