CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Minggu, 16 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASBISNIS

Jabar Kekurangan Pasokan Madu

Yatni Setianingsih
26 Maret 2022
Jabar Kekurangan Pasokan Madu

Madu (foto : https://pixabay.com/id/photos/sayang-stoples-madu-biduk-823614/)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jabar, intens mengoptimalkan potensi ekonomi dari budidaya lebah madu. Hal itu karena, permintaan madu di pasar domestik Jabar sangat besar.

Kepala Dishut Jabar Epi Kustiawan menuturkan, sampai saat ini, hasil madu yang dikembangkan Jabar masih belum dapat memenuhi permintaan pasar. Maka, ia berkomitmen untuk mengembangkan budi daya lebah madu sekaligus meningkatkan produksi madu di Jabar.

“Lewat program Petani Milenial ini milenial dilatih bagaimana memproduksi madu yang baik, sehingga bisa tercapai ‘hidup di desa, rezeki kota, bisnis mendunia’,” kata Epi.

Menurut Epi, sektor budi daya lebah madu memiliki peningkatan yang cukup signifikan ketimbang produk hasil hutan nonkayu lainnya, seperti bambu, sutra, kayu putih, dan getah pinus.

Selain itu, Epi juga membagikan tips kepada generasi milenial, terutama yang tergabung dalam Program Petani Milenial, untuk tidak ragu memulai membudidayakan lebah madu. Apalagi budi daya lebah madu dapat dilakukan di sekitar rumah tinggal.

Tips petama adalah menguasai karakteristik lebah itu sendiri. Dengan memahami karakteristik lebah, kata Epi, maka perlakuan yang diberikan kepada lebah akan tepat sekaligus memaksimalkan hasil produksi madu.

“Lebah itu ada bermacam jenis, nah yang kita kembangkan ini adalah budi daya lebah itama biroi dari jenis trigona,” ucapnya.

Baca juga:   Jabar Ekspor Komoditas Agro Senilai 300.000 USD

Menurut Epi, rata-rata lebah itama dan biroi per koloni bisa menghasilkan madu yang berbeda. Untuk itama bisa mencapai 0,5 liter dan biroi 1 liter per 3-4 bulan.

Tips kedua yakni memperhatikan pakan lebah yang berkualitas. Menurut Epi, dengan pakan berkualitas, lebah bisa nyaman di tempat pembudidayaan dan bisa memproduksi madu dengan maksimal.

Pakan tersebut adalah bunga-bunga yang tumbuh di sekitar kandang lebah. Petani lebah madu bisa menanam tanaman yang bisa berbunga setiap saat. Sehingga pakan lebah-lebah bisa terus terjaga. Salah satunya adalah Tanaman Air Mata Pengantin yang memang bisa berbunga sepanjang musim.

“AMP [Air Mata Pengantin] itu salah satu makanan pokok lebah, makanya harus ditanam,” jelas Epi.

Selain itu, tanaman buah juga harus tersedia di sekitar kandang lebah. Fungsinya adalah untuk menyediakan getah bagi para lebah untuk membuat perekat sarang. Setelah itu terpenuhi, maka petani bisa melakukan perawatan bunga-bunga tersebut dan biarkan para lebah bekerja menghasilkan madu dengan nyaman.

“Tinggal rawat tanamannya, maka biarkan lebah yang bekerja menghasilkan madu,” tuturnya.

Soal pemasaran, menurut Epi, penyuluh dan offtaker sangat siap menerima hasil madu yang dihasilkan.

“Jangan khawatir, untuk penjualan kita ada penyuluh dan juga offtaker yang akan membeli madu-madu tersebut,” ucapnya.

Baca juga:   Menambah Trauma Korban Gempa,  Petugas Dan Relawan Tegur Ambulan Dan Mobil Warga Yang Gunakan Sirine Tanpa Bawa Pasien Dan Jenazah

Ratusan juta

Sementara itu, petani lebah madu asal Kabupaten Pangandaran, Supardi, berbagi kisah soal pengalaman membudidayakan lebah madu.

Supardi menuturkan, sebelum memulai budi daya lebah madu, ia berjualan kaki lima di Jakarta. Namun setelah mengalami beragam persoalan, ia memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan memulai budidaya lebah madu.

“Mulai budidaya lebah itu bisa dikatakan sebagai pengganti, suruh latihan dari Dishut yang kebetulan peserta aslinya tidak bisa berangkat, akhirnya kita yang diminta untuk ikut latihan,” ucap Supardi.

Ada banyak informasi soal lebah madu yang baru Supardi ketahui. Dari pelatihan itu juga, ia mengambil satu kesimpulan bahwa membudidayakan lebah madu tidak sesulit dan serumit budidaya komoditas ternak lainnya.

“Di judul itu pelatihan budidaya lebah tanpa sengat, tidak ngerti, rata-rata lebah itu menyengat. Kita awalnya tidak ada minat, tapi di pelatihan itu ada kata-kata jika dibandingkan dengan budidaya ternak lainnya ini lebih sederhana,” jelas Supardi.

Setelah pulang dari tempat pelatihan itu, Supardi baru menyadari bahwa banyak lebah yang menghasilkan madu berlimpah di sekitar rumahnya. Ia kemudian masuk ke hutan-hutan di sekeliling desanya untuk menangkap lebah jenis Leacivep.

Baca juga:   Partai Nasdem Jabar Buka Rekrutmen Bakal Calon Legislatif 2024

“Kita ambil lembah ke hutan, kita pindahkan ke kotak, dan mulai terasa, ketika kita sudah bisa pecah koloni, bisa panen,” ucap Supardi.

Dari sana, Supardi memulai langkah awal bersama 19 anggota kelompok tani untuk membudidayakan lebah madu.

Ketika pandemi COVID-19, Supardi sempat mengira budidaya lebah madu akan terdampak. Namun yang terjadi tidak demikian. Penjualan madu hasil budi dayanya justru meningkat 300 persen.

“Kalau dihitung-hitung lebih dari Rp100 juta. Sekarang kebanyakan mulai banyak yang ingin budidaya lebah madu, sebagian lebah madu saya jual untuk indukan, untuk sementara kita tidak bisa fokus ke produksi karena ada kerja sama dengan Dinas Kehutanan Jawa Barat untuk menyediakan indukkan atau koloni,” katanya.

Oleh karena itu, Supardi mengajak para petani yang tergabung dalam Program Petani Milenial ataupun perseorangan untuk mulai membudidayakan lebah madu. Sebab, permintaan untuk madu masih sangat besar. Itu menjadi potensi yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Harapannya banyak peternak lebah, karena pasar madu trigona sangat banyak tapi suplai sedikit, buyer yang datang ke kami, tapi kita tidak berani kontrak karena kita belum punya jaringan yang kuat, karena peternak madu trigona masih terbatas,” jelasnya. (*/ytn)

 

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: jabarlebah madumaduPetani milenial


Related Posts

APBD Jabar
HEADLINE

Dedi Mulyadi Akui Capaian APBD Jabar Baik, Tapi Belum Maksimal

21 Oktober 2025
Lalulintas natal dan tahun baru
PASJABAR

Antisipasi Lalin Natal dan Tahun Baru di Jabar

28 November 2024
Kontingen Jawa Barat Duduki Puncak Klasemen PON XXI Aceh-Sumut 2024
HEADLINE

Jabar Tempel Ketat Jakarta dengan Selisih 1 Emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024

18 September 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

TB Hasanuddin Deddy Corbuzier
HEADLINE

TB Hasanuddin: Pengiriman Pasukan ke Gaza Harus Sesuai Hukum Internasional

16 November 2025

JAKARTA, WWW. PASJABAR. COM -- Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin memberikan respons...

jadwal motogp valencia 2025

Jadwal Lengkap MotoGP Valencia 2025: Pekan Penutup Musim

15 November 2025
Jorge Martin

Jorge Martin Pilih Bermain Aman di Hari Pertama MotoGP Valencia

15 November 2025
PUBG Mobile Balenciaga

PUBG Mobile Gandeng Balenciaga Hadirkan Konten Fesyen Eksklusif

15 November 2025
Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

15 November 2025

Highlights

PUBG Mobile Gandeng Balenciaga Hadirkan Konten Fesyen Eksklusif

Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

OnePlus 15 Hadirkan Desain Baru dan Sistem Kamera Internal

Film Dopamin Raih Antusiasme Tinggi dan Jadi Perbincangan Penonton

DPMKP Ingatkan Risiko Kebakaran Tetap Tinggi Meski Sudah Hujan

Minangkabau & International Culinary Expo 2025 Ramaikan Bandung

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.